Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa 2 SMA Bertetangga Kembali Tawuran, 3 Siswi Pingsan dan Kesurupan

Kompas.com - 07/11/2016, 13:40 WIB
Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Ratusan siswa SMA Negeri 2 dan SMK Negeri 1 Polewali Mandar kembali terlibat tawuran, Senin (7/11/2016).

Mereka terlibat saling serang dengan lemparan batu hingga kaca-kaca jendela pada belasan ruangan kelas di kedua sekolah tersebut hancur.

Tiga siswa yang taruma dan ketakutan saat rekannya terlibat tawuran terpaksa digotong ke rumah sakit karena jatuh pingsan dan kesurupan.

Sejumah siswa yang jatuh pingsan dan kesurupan antara lain Rahmayani (16) kelas X IPA 1, Kristiani (17) kelas XI IPA 3 (kesurupan) dan Erika (6) kelas X IPA 3.

Baca juga: Dipicu Rebutan Pacar, Siswa Dua SMA di Polewali Mandar Tawuran

Tawuran pelajar yang ke sekian kalinya ini terjadi sesaat setelah pelaksanaan upacara bendera di masing-masing sekolah.

Seluruh siswa mulanya masuk ke kelas masing-masing untuk mengikuti pelajaran. Namun tiba-tiba saja terdengar suara keras (akibat lemparan batu) mengenai atap gedung kelas 3 SMU Negeri 2 Polewali.

Spontan para siswa terpancing dan keluar membalas lemparan batu tersebut ke arah SMK Negeri 1 Polewali.

Dalam tempo singkat, ratusan siswa dari dua sekolah bertetangga yang sudah berkali-kali tawuran ini terlihat saling melemparkan batu. Kejadian itu mengakibatkan aktivitas belajar dan mengajar di kedua sekolah tersebut terganggu.

Aksi saling lempar batu ini sempat berlangsung sekitar 10 menit dan akhirnya dapat diredam setelah personel Polres Polman dan Polsek Polewali tiba di lokasi kejadian.

Polisi tangkap provokator

Petugas langsung bertindak serta mengamankan sejumlah siswa SMU Negeri 2 Polewali yang diduga sebagai provokator.

Belakangan baru diketahui bahwa keributan ini dipicu ulah sejumlah siswa SMA Negeri 2 yang sengaja melompat ke pekarangan SMK Negeri 1 Polewali, lalu melempar atap gedung sekolahnya sendiri.

Pelemparan itu memancing siswa SMU Negeri 2 yang sedang serius belajar untuk membalas. Mereka kemudian melempari atap gedung SMK dengan batu.

Adapun siswa SMU Negeri 2 yang diamankan petugas Fy (16) kelas X Bahasa, AF (16) kelas XI IPS 4, MT (16) kelas XI 5, Sa (16) kelas XI IPS 1, SR (17) kelas XIII IPS 2 dan Im (17) kelas XI IPS 5.

Selain mengamankan sejumlah pelajar, pihak kepolisian bersama guru dan sekretaris Dinas Pendidikan Polman, Hamka Rasyid juga memberikan imbauan kepada seluruh siswa agar dapat menahan diri dan tidak terprovokasi serta menyerahkan sepenuhnya masalah ini ke pihak kepolisian.

Sementara itu, akibat tawuran itu, kaca-kaca jendela 4 ruangan kelas di SMU Negeri 2 pecah dan 10 ruangan kelas di SMK Negeri 1 berantakan terkena lemparan batu.

Sejumlah warga menyesalkan insiden tawuran yan sudah berlangsung berkali-kali dalam sebulan terakhir.

Guru sekolah yang seharusnya diharapkan bisa meredam ketegangan antarsiswa kedua sekolah tersebut terkesan justru terlibat larut dalam konflik membela siswa masing-masing. Mereka beralasan tak mungkin diam dan tidak membalas jika mereka diserang.

“Tidak mungkin kami mau diam saja, dan pasti kami bertahan dan membalas jika ada lemparan,” ujar salah satu guru yang tampak emosi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com