Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di Kahatex, Penumpang Telantar hingga Batal Pergi

Kompas.com - 01/11/2016, 11:26 WIB
Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com – Banjir yang terjadi di depan Pabrik Kahatex, Rancaekek, Bandung, menyebabkan kemacetan parah lalu lintas dari arah Bandung maupun Sumedang ke Garut dan Tasikmalaya serta sebaliknya.

Hal itu berimbas pada keterlambatan bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dan antarkota dalam provinsi (AKDP). Akibatnya, terjadi penumpukan penumpang di Cileunyi.

"Tadi dari Cinunuk ke sini (Cileunyi) 1,5 jam. Normalnya hanya 15 menit. Pas sampai Cileunyi juga busnya enggak ada," ujar Iwan Hermawan, warga Cinunuk, Bandung, Selasa (1/11/2016).

Iwan seharusnya sampai di Cikopo paling lambat pukul 09.00 WIB. Rencananya ia akan menggunakan bus jurusan Garut-Bekasi atau Tasikmalaya-Bekasi dan turun di Cikopo. Namun hingga pukul 09.30 WIB, bus yang ditunggunya tak kunjung datang.

"Saya di sini dari jam 07.00 WIB. Tapi busnya enggak datang-datang. Sudah pasti telat sekali datang ke kantor," kata dia.

Iwan memilih bertahan menunggu bus karena besok dan hari-hari selanjutnya ia tetap harus bekerja.

Sementara itu, sejumlah orang yang berniat pergi untuk satu hari atau beberapa hari banyak yang membatalkan kepergiannya.

"Banyak tadi satu rombongan, enggak jadi ke Jakarta karena nunggu bus dua jam enggak datang-datang. Padahal biasanya 10 menit sekali bus jurusan Jakarta datang," kata Iwan.

Seorang calon penumpang, Eko (42) asal Tanjung Sari, Sumedang, batal pergi ke Jakarta karena sudah terlalu siang.

"Saya mau ke Cilandak janjian sama orang. Tapi ini sudah telat sekali. Jadi saya batalkan pergi," kata dia.

Ketika hendak pulang, kondisinya pun macet. Eko akhirnya memilih bertahan untuk menonton kemacetan.

Data dari Polda Jabar, banjir di Kahatex setinggi 80 cm. Banjir tersebut tidak bisa dilintasi kendaraan baik dari arah Garut maupun Bandung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com