Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan Jalan Provinsi Sulsel Ambruk, Truk Tercebur ke Sungai

Kompas.com - 31/10/2016, 16:11 WIB
Hendra Cipto

Penulis

TAKALAR, KOMPAS.com - Jembatan penghubung antara Desa Tamasaju dan Desa Bontosunggu di Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, di Jalan Provinsi Sulsel, yang menghubungkan Kota Makassar dengan kabupaten lainnya di bagian selatan ambruk, Senin (31/10/2016) sekitar pukul 10.00 Wita.

Ambruknya jembatan itu diduga lantaran kelebihan muatan. Saat kejadian, sebuah truk pengangkut material tambang golongan C berupa tanah timbunan berada di tengah jembatan di Sungai Bontosunggu yang merupakan anak aliran Sungai Je'neberang.

Apalagi, jembatan sepanjang 40 meter dengan lebar 3 meter itu dibuat darurat untuk sementara waktu sambil proyek jembatan beton sedang dibuat.

Namun, jembatan darurat itu digunakan masyarakat Kabupaten Takalar, Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Bulukumba da Kabupaten Kepulauan Selayar setiap harinya ke Kota Makassar.

Menurut petugas pengatur arus lalu lintas di jembatan Bontosunggu, Alimuddin (40), warga Desa Bontosunggu ini yang ditemui di lokasi kejadian menyebutkan, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Namun, sopir truk yang ikut ambruk bersama jembatan mengalami luka ringan.

"Jembatan ambruk secara perlahan saat mobil truk mengangkut tanah timbunan berada di tengah. Jadi pas jembatan sudah membengkok ke bawah, barulah mobil truk terbalik bersama muatannya. Seaindainya jembatan amruk langsung, kemungkinan sopir truk meninggal. Mobil truk itu tadi tercebur di sungai, tapi sudah ditarik oleh alat berat," katanya.

Alimuddin mengungkapkan, setiap hari terjadi kemacetan di jembatan darurat tersebut. Jembatan hanya diperuntukkan dilalui satu mobil sehingga, kendaraan yang hendak melintas harus bergiliran.

"Setiap hari macet di sini, karena jembatan daruratnya kecil. Baru ini jalur trans Sulsel. Jadi kalau terjadi penumpukan kendaraan yang antrian hendak melintas, biasa mengalami kemacetan panjang," tuturnya.

Saat ditanya jalur alternatif lain yang dilalui mengguna jalan, Alimuddin mengaku warga Desa Tamasaju dan Desa Bontosunggu mengalihkan arus kendaraan di jalan alternatif. Itu pun, mobil dan motor melintasi dua jembatan kayu yang sudah rapuh.

"Kalau lewat di jembatan di kampung sebelah, sudah goyang-goyang karena sudah tua. Apalagi dilewati mobil jembatan kayu di sana itu juga sudah banyak papannya yang patah. Di sana pun lebih macet karena jalan sempit berbatuan dan jembatan kayu berukuran 2,5 meter," tandasnya.

Setelah jembatan di jalan Provinsi Sulsel ini ambruk, sambung Alimuddin, belum ada pihak pemerintah Provinsi Sulsel maupun Pemerintah Kabupaten Takalar yang datang melakukan peninjauan.

"Sudah 6 jam, belum ada aparat pemerintah yang datang melihat jembatan ini ambruk. Tidak tahu lagi ini selanjutnya, ka jembatan darurat ini sudah ambruk. Sisa menunggu jembatan beton selesai dikerjakan, baru bisa kembali orang lewat jalan Provinsi Sulsel ini," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com