Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendaki Berusia 62 Tahun Meninggal di Jalur Pendakian Gunung Semeru

Kompas.com - 29/10/2016, 20:40 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com – Jalur pendakian gunung Semeru kembali memakan korban. Seorang pendaki yang diketahui bernama Bambang Susilo Karimun (62), meninggal tidak lama setelah memulai pendakian, Sabtu (29/10/2016) sekitar pukul 12.00 WIB.

Ketika itu, Bambang hendak mengantar rekan–rekannya sebanyak 30 orang yang tergabung dalam komunitas Pecinta Alam TMS7 atau Garangan. Setelah mendaftar, rombongan itu berangkat.

Tidak lama setelahnya, sekitar 200 meter dari pintu pendakian Pos Ranu Pani, tepatnya di Blok Sinder, Bambang istirahat. Dia masih sempat berkomunikasi dengan rekannya menggunakan HT.

Namun, tiba-tiba pensiunan Satpol PP asal Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang itu terjatuh dan tidak sadarkan diri. Saat dilakukan pemeriksaan oleh rekan–rekannya, napas dan denyut nadi korban sudah tidak ada.

Akhirnya sejumlah rekan Bambang kembali ke pos pendakian untuk meminta pertolongan. Lalu pada pukul 12.30 WIB, setelah menerima laporan, tim langsung mendatangi TKP dan mengangkut Bambang.

Rombongan tiba di Pos Pendakian Ranu Pani sekitar pukul 13.00 WIB dan langsung dibawa ke bidan desa setempat. Setelah dipastikan sudah meninggal, Bambang langsung dibawa ke kediamannya dengan menggunakan ambulans dari Ranu Pani.

Bagian Humas pada Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Antong Hartadi mengatakan, Bambang sebenarnya tidak berencana ikut melakukan pendakian ke Puncak Mahameru.

"Korban hanya berniat mengantarkan rekan–rekannya," kata Antong saat dihubungi Kompas.com.

Antong mengaku tidak bisa memastikan penyebab meninggalnya Bambang. Menurut dia, kondisi cuaca di jalur pendakian belum masuk kategori membahayakan bagi pendaki.

"Tidak berbahaya. Mungkin hanya mendung kondisinya," ujar Antong.

Dengan begitu, jalur pendakian menuju Puncak Mahameru atau puncak tertinggi Jawa itu masih terbuka.

Kompas TV Pendaki Hilang di Semeru Akhirnya Ditemukan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com