E-Warong di Semarang Sasar 180.000 Warga Prasejahtera

SEMARANG, KOMPAS.com - Sebanyak 180.000 warga prasejahtera di 14 kecamatan Kota Semarang, Jawa Tengah, bakal lebih mudah mengakses bantuan pemerintah melalui Warung Gotong Royong Elektronik (E-Warong).

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, E-Warong yang diresmikan hari ini mendukung penyaluran bantuan secara nontunai.

Sistem ini diyakini bisa tepat sasaran serta menghapus pungutan liar melalui perangkat teknologi.

"Ini contoh bagaimana penerapan teknologi dapat mencegah praktik pungli. Kini pencairan bansos tinggal gesek," ujar Hendrar, Jumat (28/10/2016).

Peresmian E-Warong di Kota Semarang dilakukan hari ini oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani di Kelurahan Padangsari, Kecamatan Banyumanik.

Sistem ini dirancang untuk mengendalikan penyaluran bantuan sosial (bansos) dalam bentuk nontunai. Dengan sistem tersebut, warga penerima bansos dapat mengonversikan bantuan dalam bentuk bahan kebutuhan pokok.

Puan Maharani menjelaskan, melalui E-Warong, warga perlu mengetahui PIN dalam setiap transaksi yang hendak dilakukan. Warga juga diharapkan menyimpan tanda bukti setelah transaksi dilakukan.

E-Warong nantinya akan didekatkan di wilayah pedalaman agar akses masyarakat prasejahtera menuju lokasi bisa lebih terjangkau.

"Ke depan akan masuk ke tempat yang lebih terpencil," ujarnya.

Hadir dalam peresmian itu Dirjen Penanganan Fakir Miskin Kemensos Andi ZA Dulung, Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sri Puryono, Wakil Direktur Direktur Utama BNI Suprajarto.