Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/10/2016, 14:02 WIB
Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com – Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jawa Barat yang juga Ketua Satgas Penegakan Hukum Lingkungan Terpadu (PHLT) Jabar, Anang Sudarna mengaku akan memanggil Pemerintah Kota Bandung.

Pemanggilan tersebut terkait dengan adanya perubahan zonasi di wilayah Kawasan Bandung Utara (KBU) dari hijau menjadi kuning.

Anang mengatakan, pengubahan zonasi bisa dilakukan di banyak lokasi. Karena itu, pihaknya akan memanggil Pemkot Bandung, seperti Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung.

"Kita minta keterangan mereka. Kita gali, sehingga tahu persis kenapa di dalam persetujuan substantif, hijau kok diubah jadi kuning. Kita tidak mau berburuk sangka. Makanya, kita kumpulkan keterangan dari mereka," ujar Anang saat dihubungi, Jumat (28/10/2016).

Baca juga: Deddy Mizwar: Hati-hati Beli Rumah di KBU, Anda Membeli Bencana

Anang mengatakan, investigasi akan dilakukan tim yang terdiri dari pengawas PNS dan Kepolisian. Targetnya, sebagai bahan edukasi.

"Target kita ini jadi bagian dari edukasi. Jangan mengubah sesuatu yang sudah disepakati, apalagi yang berdampak kerusakan lingkungan," imbuhnya.

Anang menjelaskan, berdasarkan kesepakatan dengan Pemkot Bandung, Pemprov Jabar telah menetapkan zonasi hijau untuk tiga lokasi yang diduga berubah warna jadi kuning. Padahal, perda kota/kabupaten tidak boleh bertentangan dengan perda provinsi.

Baca juga: Ridwan Kamil Klaim Sudah Batasi Izin Pembangunan di KBU

Seperti diketahui, kawasan kuning merupakan area yang diperbolehkan untuk membangun perumahan pribadi non komersial. Sedangkan kawasan hijau adalah kawasan lindung yang tidak diperkenankan membangun apapun.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com