Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Mengenang Masa Kecil di Bantaran Kali Anyar

Kompas.com - 25/10/2016, 14:26 WIB

KOMPAS.com - Masa kanak-kanak Presiden Joko Widodo dekat dengan lingkungan sungai. Ia sering mandi di Kali Anyar di Gilingan, Solo, memancing, dan mencari telur bebek di pinggir kali itu.

 Di sela-sela pulang ke Solo, Jawa Tengah, menghadiri acara pembagian sertifikat tanah kepada masyarakat di Lapangan Kota Barat, Minggu (16/10/2016), Jokowi menyempatkan "napak tilas" mengenang masa kecil di bantaran Kali Anyar, di Kampung Cinderejo Lor, Kelurahan Gilingan, Banjarsari, Solo.

"Saya 12 tahun tinggal di sini (Cinderejo Lor). Sering dulu (mandi di Kali Anyar), kalau dibilang tidak pernah, ya, pasti tidak percaya," kata Jokowi sembari tersenyum mengenang masa kanak-kanaknya yang menyenangkan.

Presiden Jokowi tiba di RT 001 RW 003, Kampung Cinderejo Lor, yang berada persis di pinggir Kali Anyar sekitar pukul 08.15, setelah sebelumnya berolahraga pagi jalan kaki pada hari bebas kendaraan di Jalan Slamet Riyadi.

Kedatangannya disambut antusias warga. Mereka berebut ingin menjabat tangan sang Presiden. Jokowi berjalan menyusuri gang-gang kecil perkampungan hingga berada di bibir Kali Anyar, yang terlihat berserak sampah.

Sesekali ia berhenti melayani jabat tangan warga. Ketika hendak menyudahi napak tilasnya, ia bertemu teman sepermainannya dulu, Bandi (59). Mereka bersalaman hangat meski tak sempat berbincang lama melepas kangen dan berbagi kisah-kisah lucu masa kecil.

"Tadi hanya ketemu dua teman kecil, atau hanya tinggal dua orang, ya, yang tinggal di sini," katanya penasaran.

Jokowi memberikan kenang-kenangan sebuah kaus abu-abu kepada Bandi sebelum pulang ke kediamannya di Sumber, Banjarsari. Bandi menuturkan, mandi beramai-ramai di Kali Anyar digemari anak-anak yang tinggal di pinggir kali, termasuk Jokowi.

Kali Anyar hanya berjarak sekitar 20 meter dari rumah orangtua Jokowi, Noto Mihardjo (almarhum). Air Kali Anyar waktu itu masih jernih dan bersih. Tidak seperti sekarang banyak sampah dan tercemar limbah rumah tangga dan lainnya.

"Biasanya setelah pulang sekolah main-main ke sungai. Mancing, mandi di kali, dan cari telur-telur bebek di pinggir kali," kenang Bandi.

Ketika itu, tutur Bandi, bercerita, di pinggir Kali Anyar banyak bebek yang dilepas bebas. Entah siapa yang memelihara, Bandi tidak tahu, yang jelas tidak ada orang mengangon bebek-bebek itu. Bebek-bebek itupun bertelur di sembarang tempat. Nah, setelah puas berenang-renang di sungai, Bandi, Jokowi, dan anak-anak lain berlomba mencari telur-telur bebek di pinggir kali.

"Kalau dapat telur langsung direbus saat itu juga dengan air Kali Anyar. Enggak pakai panci merebusnya, tetapi pakai kaleng seadanya," kata Bandi.

 Ketika asyik bermain-main, jika ada salah satu orangtua anak-anak datang mencari, mereka langsung bubar. Lari tunggang-langgang semua. Mereka takut dimarahi oleh orangtua masing-masing.

Ibunda Jokowi, Sujiatmi Noto Mihardjo, tutur Bandi, sering mencari-cari putranya ke pinggiran sungai.

"Yang sering nyari Mas Jokowi, ya, Bu Noto," katanya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com