Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mensos Beri Bantuan kepada 26 Orang Eks Timor Leste di Gresik dan Sekitarnya

Kompas.com - 23/10/2016, 22:55 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com – Kementerian Sosial mencairkan bantuan sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 25 Tahun 2016 tentang Pemberian Kompensasi kepada Warga Negara Indonesia (WNI) Bekas Warga Timor Timur yang berdomisili di luar Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kali ini, Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa memberikan bantuan kepada eks Timor Leste yang berdomisili di wilayah Kabupaten Gresik dan sekitarnya.

Ada 26 orang yang mendapatkan bantuan. Masing-masing orang mendapatkan bantuan sebesar Rp 10 juta.

“Besaran sumbangan Rp 10 juta per keluarga, sudah sesuai dengan Perpres. Dan ini, merupakan bantuan terakhir yang diberikan oleh pemerintah kepada warga mantan Timor Timur,” ucap Khofifah di sela-sela kunjungannya di Gresik, Minggu (23/10/2016).

(Baca juga: Masuk Timor Leste untuk Urusan Adat, 2 Warga Belu Ditahan)

Menurut Khofifah, sejauh ini ada 27 ribuan orang yang sudah mendapatkan bantuan. Sementara itu, total yang didata di Kementerian Dalam Negeri ada 32.000 orang.

"Tapi kami targetkan bakal rampung pada akhir tahun ini,” kata dia.

Khofifah menyampaikan, bantuan tunai kepada eks Timor Leste tersebut tidak akan hilang, meskipun kepala keluarga penerima bantuan kompensasi ini meninggal dunia.

Sebab, kompensasi dapat diberikan kepada para ahli waris, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

“Untuk dana mantan warga Timor Timur yang tinggal di Jawa Timur sendiri sebanyak Rp 30,8 miliar, yang tersebar di 38 kabupaten dan kota,” ujar dia.

Bantuan ini disambut antusias oleh para warga eks Timor Leste yang tinggal di Gresik dan sekitarnya.

Salah satunya adalah Antonio Tilman Suarez (48), yang kini tinggal di Kecamatan Buduran, Sidoarjo.

“Meski saya lahir dan besar di Timor Timor, namun saya tak ragu untuk memilih Indonesia. Karena selain istri saya orang Indonesia dan banyak kerabat yang memilih bergabung dengan Indonesia, saya sendiri cocok dengan pemerintahan di Indonesia ketimbang Timor Timur. Tidak tahu, pas saja di hati,” ujar Antoni. 

(Baca juga: Ramos Horta: Timor Leste Menantang Gertakan Australia soal Celah Timor)

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Suparni (32), yang kini berdomisili di Desa Brangkal, Kecamatan Balongpanggang, Gresik.

Ia akan menggunakan sumbangan dari pemerintah tersebut untuk memajukan usaha yang digelutinya.

“Sebagai rakyat kecil, sumbangan ini sangat berharga. Karena akan saya gunakan untuk mengembangkan usaha jualan tahu tek suami saya biar semakin maju,” tutur Suparni.

Selain memberikan bantuan kepada para mantan warga Timor Timur, dalam kesempatan ini Khofifah dan Kementerian Sosial juga memberikan pencairan dana kepada para peserta Program Keluarga Harapan (PKH) yang ada di Gresik.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com