Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk Pindahkan Jenazah Pria Ini, Petugas Harus Jebol Tembok

Kompas.com - 23/10/2016, 18:10 WIB
Abdul Haq

Penulis

GOWA, KOMPAS.com - Seorang pria, AS alias BY (49), ditemukan tewas di tempat tinggalnya di kawasan Perumahan Saumata Indah, Kelurahan Romangpolong, Kecamatan Sombaopu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Jenazah pria yang ditinggal cerai oleh istrinya ini ditemukan tetangganya, pukul 10.30 Wita, Minggu, (23/10/2016).

Saat itu, tetangga korban curiga setelah mencium bau menyengat yang berasal dari rumah korban disertai kerumunan lalat.

Lantaran curiga, warga itu kemudian memanggil sejumlah tetangga.

(Baca juga: Ayah Tolak Pindahkan Jenazah Anaknya yang Tewas Saat Tidur)

Atas inisiatif ketua rukun warga (RW) setempat, warga membuka paksa pintu rumah korban dan menemukan korban telah tewas dengan jasad yang sudah membusuk.

Selama ini, korban yang memiliki seorang putri itu tinggal sendirian di rumahnya setelah bercerai dengan istrinya delapan tahun lalu.

Korban diketahui memiliki riwayat asma dan hipertensi.

"Terakhir kali terlihat waktu hari Kamis dan baru diketahui tadi setelah ada bau busuk yang menyengat. Korban juga memiliki riwayat penyakit asma dan hipertensi dan dua bulan lalu sempat masuk rumah sakit," kata ketua RW 06, Perumahan Saumata Indah, Mustari.

Aparat kepolisian yang tiba di lokasi langsung menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP). Pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi.

Untuk memindahkan jenazah korban, petugas harus menjebol tembok kamar terlebih dahulu.

Jenazah korban berhasil dipindahkan pada pukul 16.00 Wita dan langsung dibawa ke rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syech Yusuf Sungguminasa.

"Pihak keluarga menolak otopsi jadi kami hanya mengawal proses evakuasi dan saat dievakuasi tembok kamar korban harus kami jebol dikarenakan jasad tidak muat kalau lewat pintu kamar, kata Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Sombaopu Kompol Prabowo.

(Baca juga: Keluarga Minta Bantuan Polisi Pulangkan Jenazah Korban Pembunuhan Dimas Kanjeng)

Rencananya, jenazah korban akan dibawa ke kampung halamannya di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, untuk dikebumikan.

"Setelah dimandikan di rumah sakit kami langsung bawa ke kampung. Saya sendiri terakhir komunikasi dengan kakakku (korban) satu minggu yang lalu tapi itu pun cuma melalui telepon," kata Mulyani, adik korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com