Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Pungli, Pengawasan Jembatan Timbang di Bali Akan Ditingkatkan

Kompas.com - 23/10/2016, 14:44 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis


DENPASAR, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa jembatan timbang yang ada di Bali akan diawasi ketat untuk mencegah praktik pungutan liar (pungli) .

Hal itu disampaikan Budi dalam kunjungan kerjanya di Bali, Minggu (23/10/2016).

"Kita akan formulasikan. Kita akan urun rembuk Selasa mendatang (25/10/2019) dengan semua stakeholder yang nantinya akan memberikan rekomendasi agar jembatan timbang sebagai alat untuk mengendalikan pungli," kata Budi, di Denpasar, Bali.

(Baca: Menhub: OTT Pungli sebagai "Shock Therapy")

Peningkatan pengawasan senada dengan permintaan Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang menggelar pertemuan dengan Budi dan berharap Kementerian Perhubungan melakukan pengawasan ketat terhadap jembatan timbang di Bali di mana pengelolaannya saat ini diambil alih oleh pusat.

"Persoalan yang muncul di jembatan timbang adalah kendaraan yang kelebihan tonase. Karena kelemahan pengawasan, dan melenggang melewati jembatan timbang," kata Made Mangku Pastika.

Pastika Berharap, pengambilalihan kewenangan ini dijadikan momentum untuk menetapkan standar yang berlaku secara nasional dalam pengelolaan jembatan timbang. Kasus kelebihan muatan rata-rata per truk mencapai 10 ton.

"Bayangkan saja kalau setiap kapal menampung 33 truk, itu artinya kelebihan muatan 330 ton. Itu sangat membahayakan," ujar Pastika.

Selain membahayakan penyeberangan juga akan merugikan Bali sebagai daerah tujuan yaitu kerusakan jalan dan kemacetan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com