Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Jonan Didesak Selesaikan Kasus Pencemaran di Laut Timor

Kompas.com - 23/10/2016, 07:28 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Ketua Yayasan Peduli Timor Barat, Ferdi Tanoni meminta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan agar segera menyingkirkan perusahaan minyak asal PT Thailand Exploration and Production (PTTEP) dari daftar kontraktor kontrak kerja sama di Blok Timur Natuna.

Menurut Ferdi, akibat ulah perusahaan itu, wilayah laut Timor menjadi tercemar setelah tumpahan minyak itu merusak ekosistim laut di perairan Timor, sehingga petani menjadi rugi.

“Pak Ignas Jonan, saya mewakili masyarakat Timor Barat minta tolong singkirkan perusahaan minyak asal Thailand PTTEP karena telah menyusahkan petani rumput di Nusa Tenggara Timur (NTT),” tegas Ferdi kepada Kompas.com, Sabtu (22/10/2016).

Baca juga: Gugat Perusahaan Australia Soal Pencemaran Laut Timor, Warga NTT Minta Dukungan Jokowi

 

Ferdi mengatakan, para petani rumput laut di 12 kabupaten dan satu kota di NTT hanya bisa gigit jari karena wilayah budidaya sudah terkontaminasi minyak dan zat beracun lainnya yang dimuntahkan dari kilang Montara milik perusahaan PTTEP.

Saat ini, lanjut Ferdi, sebanyak 13.000 petani rumput laut asal Pulau Rote dan Kabupaten Kupang yang diwakili Daniel Sanda telah menggugat PTTEP dengan class action di Pengadilan Federal Australia.

Petani rumput laut mengajukan tuntutan ganti rugi sebesar 200 juta dolar AS.

Sidang itu sedang berlangsung hingga kini dan masih menunggu putusan dari hakim.

Ferdi berharap Menteri Konan meninjau kembali kontrak bagi hasil (profit sharing contract/PSC) PT Pertamina dengan Exxon Mobil dan PTTEP asal Thailand sebagai pemegang KKKS di Blok East Natuna.

“Saya yakin Pak Ignas Jonan tentu sudah cukup mengenal perusahaan minyak PTTEP. Saya juga berharap agar dukungan Pak Jonan terhadap perjuangan rakyat NTT sewaktu menjabat Menteri Perhubungan tidak berubah, sehingga kasus ini bisa segera berakhir,” ucap Ferdi.

Baca juga: Laut Timor Tecemar Minyak, Nelayan Tepaksa Melaut ke Perairan Kalimantan

Ia pun berharap, Ignas Jonan bisa mengambil keputusan tegas terhadap PTTEP.

“Perusahaan minyak itu harus dimintai pertanggungjawabnya atas kerugian sosial yang diderita oleh para petani rumput laut dan nelayan di NTT saat ini. Harga diri kita sebagai bangsa tidak bisa dipermainkan begitu saja oleh perusahaan PTTEP,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com