Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persoalan Ekonomi, Pasutri di Magetan Tega Bekap Bayinya hingga Tewas

Kompas.com - 21/10/2016, 23:32 WIB
Muhlis Al Alawi

Penulis

MAGETAN, KOMPAS.com - Pasangan suami istri, Arik (24) dan Suprapti (24), warga Desa Plangkrongann, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan tega membekap bayinya yang baru lahir hingga tewas. Persoalan ekonomi yang menjadikan pasutri itu nekat membunuh bayinya sendiri.

"Sebelum membunuh bayinya, pasutri itu sempat menawarkan agar bayinya dirawat teman-temannya. Namun teman-temannya menolak," kata Kasat Reskrim Polres Magetan, AKP Partono yang dihubungi Kompas.com, Jumat (21/10/2016) .

Sebelum dibunuh, pasutri itu terakhir menawarkan bayi berjenis kelamin perempuan itu kepada temannya di Desa Tawang, Sabtu (16/10/2016). Namun sesampainya di lokasi, bayi yang baru dilahirkan itu ditolak lantaran temannya sudah mengambil anak dari orang lain.

Putus asa anaknya tidak ada yang menerima, pasutri menutup lubang hidung bayinya dalam perjalanan pulang. Bayi yang baru berumur sehari itu dibunuh kedua orang tuanya di atas sepeda motor di Desa Tawang.

Untuk menghilangkan jejak kejahatannya, pasutri itu menguburkan sang jabang bayi yang sudah mati di kebun orang tua Suprapti di Desa Plangkrongan, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, Minggu (17/10/2016).

Kasus itu baru terungkap setelah keluarga Suprapti menanyakan kehamilannya. Pasalnya saat itu perut Suprapti sudah tidak lagi buncit. Setelah ditanya orang tuanya, Suprapti mengaku bayinya dikubur dibelakang rumah orang tuanya.

Menurut Partono, polisi sudah menetapkan keduanya sebagai tersangka dan menahannya di Polres Magetan.

Tak hanya itu, polisi juga sudah membongkar makam bayi tersebut, Jumat (21/10/2016). Jenazah akan diotopsi untuk untuk mengetahui penyebab tewasnya bayi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com