Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

15 Maskapai di Papua Batal Dapat Subsidi, Tarif Tiket Bisa Capai Rp 2 Juta

Kompas.com - 20/10/2016, 20:07 WIB

JAYAPURA, KOMPAS - Rencana subsidi penerbangan perintis untuk 15 maskapai di wilayah pedalaman Papua batal direalisasikan pada tahun 2016. Alasannya, Pemerintah Provinsi Papua tidak memiliki dana yang cukup setelah pemotongan anggaran dari pemerintah pusat sebesar Rp 500 miliar.

"Menurut rencana, anggaran untuk program ini sebesar Rp 80 miliar akan ditetapkan dalam APBD Perubahan Pemprov Papua. Akan tetapi, adanya pemotongan anggaran dari pusat menyebabkan rencana tersebut ditunda hingga tahun depan," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua Djuli Mambaya di Jayapura, Rabu (19/10/2016).

Kepala Bidang Humas Pemkab Tolikara Derwes Jikwa menyatakan penyesalan atas pembatalan subsidi penerbangan untuk 15 maskapai perintis di wilayah pedalaman, khususnya di Pegunungan Tengah Papua.

"Dengan adanya subsidi, masyarakat bisa menggunakan pesawat perintis dengan tarif berkisar Rp 300.000-Rp 600.000. Apabila tidak ada subsidi, warga bisa membeli tiket pesawat seharga Rp 2 juta. Harga ini agak sulit dijangkau warga biasa," ungkapnya.

Meski demikian, Pemerintah Provinsi Papua tetap memperbaiki satu bandar udara dan sembilan lapangan terbang di wilayah itu selama 2016. Langkah itu sebagai upaya mewujudkan kebijakan Presiden Joko Widodo untuk membuka konektivitas di daerah pedalaman Papua.

Lokasi itu, antara lain Nabire, Mappi, Asmat, Tolikara, Yahukimo, Mamberamo Tengah, Mamberamo Raya, dan Intan Jaya. Perbaikan itu menghabiskan biaya Rp 104 miliar.

"Saat ini persentase perbaikan di 10 tempat itu baru mencapai 15 persen. Menurut rencana, kami akan menyelesaikan perbaikan pada awal 2018 karena keterbatasan anggaran. Kami berharap Presiden Jokowi sendiri yang akan meresmikan salah satu dari 10 fasilitas tersebut," jelas Djuli.

Kepala Bidang Perhubungan Udara Dishub Provinsi Papua Benyamin Bato Sau menambahkan, perbaikan 10 fasilitas tersebut meliputi perpanjangan landasan pacu, pembangunan apron dan taxi way, penurunan trase bukit, pembersihan pepohonan yang berada di sekitar bandara, dan pembangunan bronjong pasir pada ujung landasan pacu.

"Penambahan panjang landasan pacu hanya di Bandara Wanggar di Nabire, lalu perbaikan lainnya pada sembilan lapangan terbang," tambah Benyamin. (FLO)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 20 Oktober 2016, di halaman 21 dengan judul "15 Maskapai di Papua Batal Dapat Subsidi Tiket".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com