Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil: Saya Tak Ingin Pecat Orang, tetapi Ini demi Perbaikan

Kompas.com - 20/10/2016, 18:57 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Wali Kota Bandung Ridwan Kamil resmi memberhentikan sembilan kepala sekolah di bawah wewenang Dinas Pendidikan Kota Bandung serta merekomendasikan kepada Gubernur Jawa Barat untuk memberhentikan lima kepala sekolah di tingkat SMA.

Para kepala sekolah itu terpaksa mendapat sanksi tegas lantaran terbukti menyalahgunakan wewenang (mala-administrasi) serta terlibat aktivitas pungli. Keputusan besar itu dilakukan sebagai bentuk komitmennya memberantas pungli di lingkungan pendidikan.

Namun, kondisi tersebut ternyata tak membuatnya senang. Dia mengaku sangat tak nyaman ketika ditempatkan dalam situasi harus memberhentikan para pegawainya.

"Saya sangat tidak nyaman setiap saya harus memberhentikan orang (pegawai). Batin saya tidak nyaman karena ini menyangkut nasib manusia," ujar pria yang kerap disapa Emil itu di ruang rapat Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalemkaum, Kamis (20/10/2016).

Namun, lanjut Emil, tindakan tegas itu tak lepas dari keinginannya untuk memperbaiki salah satu sistem kehidupan di Bandung.

"Kalau tidak dilakukan, sistem kehidupan kita tidak akan ada perbaikan. Mudah-mudahan (memberhentikan pegawai) tidak sering-sering," ucapnya.

Dia menganggap, banyak terlibatnya kepala sekolah dalam aktivitas pungli bukan wujud adanya kekosongan hukum.

"Bukan karena kekosongan, aturan dimanipulasi, disiasati, dengan cara mereka sendiri. Duit sewa kantin masuk kantong sendiri harusnya masuk ke rencana kerja sekolah," katanya.

Emil menilai aktivitas pungli di ranah pendidikan disebabkan masalah kultur ingin serba mudah dengan cara memotong sistem.

"Sehebat apa pun peraturan diadakan, kalau SDM-nya tidak mengikuti sesuai yang diarahkan, apakah harus begitu terus? Aturannya kan sudah benar. Refleksi saya 50 persen problem bangsa ini adalah potong kompas, menggampangkan (ingin serba mudah), dan KKN," tuturnya.

Emil menegaskan pemberantasan pungli, khususnya di sektor strategis, akan terus dilakukan.

"Dalam proses ini, reward dan punishment jadi sebuah cara, kita evaluasi terus. Memang tidak dijamin, tetapi tidak boleh kalah," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com