Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siang Hari, Dua Perampok Bersenjata Panah dan Parang Beraksi di Depan Markas TNI

Kompas.com - 18/10/2016, 14:11 WIB
Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Darul Amri Labobun dirampok di depan markas TNI, Peralatan Kodam VII Wirabuana di Jl Urip Sumoharjo, Selasa (18/10/2016) sekitar pukul 11.00 Wita.

Dua pelaku sudah mengayunkan parang dan melontarkan anak panah ke arah korban. Darul sempat menyelamatkan diri dengan melompat dari atas motornya yang terparkir di tepi jalan.

Menurut Darul, saat ditemui di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsekta Panakukang mengatakan, sesaat sebelum kejadian, pria yang sehari-hari berprofesi sebagai jurnalis ini sedang mengetik di ponsel miliknya tentang kondisi arus lalu lintas di Kota Makassar.

"Saat itu, saya berhenti di pinggir jalan karena mau bikin berita kondisi lalu lintas. Saya parkir terus mengetik berita sambil duduk di motor. Situasi saat itu ramai karena siang hari orang banyak beraktivitas," katanya.

Tak lama kemudian, lanjut Darul, dua orang datang menghampirinya. Seorang menunggu di motornya sambil membentangkan panah dan seorang lagi berdiri di sampingnya mengancamkan parang.

"Mereka meminta handphone dan mengambil kunci motorku. Di situ pelaku bilang, jangan bergerak atau dia bunuh. Pas ada kesempatan, saya langsung menarik kunci motor dan merampas kembali handphone yang sudah di tangan pelaku. Baru saya jatuhkan diri di trotoar dan sambil berguling. Pelaku mengayunkan parang ke arahku, tapi saya menghindar. Pelaku satunya lagi melepaskan panah, tapi tidak kena," tuturnya.

Darul menderita luka gores di jari kelingkingnya karena sabetan parang pelaku.

"Saat berusaha menghindar dari serangan pelaku begal, saya langsung berteriak meminta tolong. Disitu pelaku langsung kabur tanpa membawa barang-barang saya. Saya mencoba mengejar sambil teriaki begal, tapi tidak bisa terkejar laju motor pelaku. Tapi orang-orang tidak ada yang bantu, padahal banyak orang saat kejadian," tambahnya.

Kepala Polsekta Panakukang, Kompol Wahyudi Rahman, menuturkan, pihaknya telah menerima laporan korban. Saat ini, kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan.

"Anggota masih sementara di TKP melakukan penyelidikan. Kami juga sudah sebarkan intel untuk bisa mengetahui indentitas dan keberadaan pelaku," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com