Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Penyandang Disabilitas yang Hidup Mandiri dengan Teknologi Inovatif

Kompas.com - 18/10/2016, 09:51 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Bagi Mbak Yayuk atau Tri Rahayu, kendaraan bermotor adalah sarana transportasi satu-satunya setiap hari.

Penyandang disabilitas itu memanfaatkan sepeda motor untuk bekerja dan beraktivitas di Kota Semarang, Jawa Tengah, tempat tinggalnya.

Sepeda motor yang digunakan adalah berroda tiga hasil modifikasi. Sepeda motor ini memang dirancang khusus bagi penyandang disabilitas, dengan fungsi yang sama seperti kendaraan lainnya.

Motor roda tiga bagi Yuyuk menjadi sarana, menghantarkannya bekerja setiap hari di pabrik pembuatan sandal.

Junaidi (41), warga penyandang disabilitas dari Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, juga merasakan hal yang sama. Motor roda tiga yang dipakainya menghantarkannya beraktivitas sehari-hari tanpa bergantung pada orang lain.

Junaidi merasa sungkan jika dirinya terus meminta belas kasihan kepada orang lain. Dia berniat untuk hidup mandiri.

Yayuk dan Junaidi adalah dua sosok dari sekian penyandang disabilitas yang memanfaatkan teknologi inovatif untuk sekadar bertahan hidup.

Pola pikir mereka sederhana. Mereka tidak mau terus menjadi beban, sehingga ada upaya untuk membenahi diri sendiri.

Junaidi, misalnya, harus rela mengeluarkan biaya Rp 2,2 juta untuk mengubah motor matik miliknya. Biaya sebesar itu untuk ongkos pemasangan dan bahan pendukung di bengkel sekitar tempat tinggalnya.

“Agar bisa jalan sendiri, tidak merepotkan yang lain. Kalau minta bantuan terus, yang dimintai punya kesibukan tidak enak. Intinya ingin mandiri,” ujar Junaidi, awal pekan ini.

Junaidi pun mantap bisa memanfaatkan hasil alih teknologi sederhana untuk keperluannya sehari-hari.

Sementara Yayuk, selain bekerja di pabrik, juga mengabdikan diri di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Semarang.

Dengan motor hasil inovasi ini, Yayuk bisa bepergian ke mana-mana. Bahkan ia sampai bisa menggelar turing ke sejumlah daerah.

"Saya perempuan satu-satunya ikut touring. Pernah ke Magelang, Jogja tiga hari. Bali juga kepingin, tapi masih direncanakan,” papar Yayuk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com