Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Siswa SMK Pekalongan Ciptakan Alat Tambal Ban Portabel

Kompas.com - 15/10/2016, 15:59 WIB
Ari Himawan Sarono

Penulis

PEKALONGAN, KOMPAS.com - Ban bocor? Kejadian ini kerap merepotkan pengguna sepeda motor. Mencari tukang tambal ban jadi masalah tersendiri, belum lagi menunggu waktu lama untuk menambalnya.

Permasalahan itulah yang mendorong dua siswa SMK Negeri 1 Kedungwuni, Pekalongan, Jawa Tengah, untuk mencari cara praktis dan mudah menambal ban.

Alfan Alvian dan Iqbal Maulana, kedua siswa itu, membuat alat penambalan portabel yang dinamakan Tyre Press. Selain bisa dibawa ke mana-mana, dengan alat ini pekerjaan melapis ban bocor tidak lebih dari sepuluh menit.

Ditemui Kompas.com di sekolahnya, Sabtu (15/10/2016), kedua siswa ini memaparkan tentang dua alat sederhana yang digunakan pada alat tersebut.

Alat utama berupa rangkaian besi berbentuk seperti hurup P. Di bagian bawahnya terdapat tuas untuk memutar besi berulir yang menjepit ban.

Alat lainnya berupa pipa selang untuk memompa ban, kertas, karet tambal, serta alat penjepit ban.

Semua peralatan itu dapat ditaruh di bawah jok sepeda motor.

Alvian mengatakan, setelah ban dalam dikeluarkan dengan pencongkel, titik bocor ditandai dengan paku atau lidi.

"Setelah itu, proses penambalan pun dimulai dengan melakukan penutupan lubang dengan karet yang lengket," kata Alvian.

Kompas.com/ Ari Himawan Sarono Dua siswa SMK N 1 Kedungwuni, Pekalongan, Jawa Tengah, mempraktekkan cara kerja tambal ban portabel yang menjadi temuannya.
Selanjutnya, karet penambal ban itu dipanasi. Bukan dengan cara dibakar seperti pada tukang tambal ban, melainkan dengan panas pada knalpot. Jika knalpot kurang panas, maka sepeda motor harus dihidupkan.

"Pake alat Tyre Press ditempelkan ke leher knalpot cukup lima menit. Tyre Press berguna untuk menjepit ban dengan leher knalpot," kata Alvian.

Setelah selesai, pemompaan ban hanya membutuhkan sebuah selang yang dibuat sedemikian rupa. Ujung dimasukkan ke lubang knalpot, sedangkan ujung satunya disambungkan ke lubang pentil ban.

Guru SMK Negeri 1 Kedungwwuni, Rafaul Zamzami, selaku instruktur mengatakan bahwa kesulitan awal pada cara ini adalah menemukan alat untuk memompa ban.

Setelah menciptakan alat tersebut, kini ia bersama pihak sekolah siap bekerja sama dengan pihak mana pun untuk memproduksi massal alat tersebut.

"Ini lebih praktis dan ekonomis, penjepitnya bisa digunakan di model sepeda motor apa saja," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com