Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perekrut TKW Damaris, yang Meninggal Dunia di Malaysia, Jadi Tersangka

Kompas.com - 14/10/2016, 07:35 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Aparat Direktorat Reserse dan Kriminal Umum Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur menangkap Abraham Betty, perekrut tenaga kerja wanita Damaris Neonufa (24), yang meninggal dunia di Malaysia pada September 2016.

Kasubdit IV Unit People Smuggling dan Trafficking Ajun Komisaris Besar Polisi Victor Silalahi mengatakan, Abraham ditangkap pada Kamis (13/10/2016) di wilayah Kota Kupang.

Pelaku langsung diamankan di Markas Polda NTT untuk menjalani pemeriksaan secara intensif.

"Saat perekrutannya, Damaris dibawa ke sebuah perusahaan jasa TKI yang kemudian melakukan pemalsuan dokumen milik Damaris dengan mengubah tempat domisili yang seharusnya berasal dari Kabupaten Timor Tengah Selatan, namun diubah menjadi Kabupaten Nagekeo," kata Viktor kepada wartawan, Kamis malam.

Polisi ni masih mendalami pemeriksaan terhadap pelaku dan menggali keterlibatan pihak lain.

Damaris, seorang TKW asal Desa Mio, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT, meninggal dunia di Malaysia pada 14 September 2016.

Keluarga korban tidak menerima kejadian itu dan melaporkan Abraham ke Polda NTT, Sabtu (8/10/2016).

(Baca juga TKW Asal NTT Meninggal di Malaysia, Keluarga Lapor Polisi)

Abraham adalah orang yang pertama kali merekrut Damaris dari kampung halaman perempuan tersebut.

Juru bicara keluarga Damaris, Eliaser Neonufa, mengatakan bahwa keluarga korban melaporkan Abraham ke polisi karena dianggap orang yang paling bertanggung jawab atas kematian perempuan muda itu.

Eliaser mengatakan, Damaris meninggal dunia karena sakit. Keluarga baru mengetahui kematian Damaris dua pekan setelah ia meninggal dunia setelah diberitahu oleh petugas dari Balai Pelayanan Perlindungan dan Penempatan Tenaga kerja Indonesia (BNP3TKI) Kupang, Dinas Sosial Kabupaten TTS, serta Dinas Tenaga Kerja dan Trasmigrasi Kabupaten TTS.

Menurut Eliaser, Damaris mulai bekerja di Malaysia pada September 2012 tanpa persetujuan keluarga dan aparat desa setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com