Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Undip Buat Pembangkit Listrik Tenaga Sampah

Kompas.com - 13/10/2016, 19:09 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Sebanyak lima mahasiswa Jurusan Teknik Elektro dan Fisika Universitas Diponegoro Semarang membuat pembangkit listrik dengan memanfaatkan perubahan tenaga panas dari pembakaran sampah.

"Sistem kerja pembangkit listrik ini intinya panas hasil pembakaran sampah kami konversi menjadi energi listrik dengan menggunakan konverter energi," kata Ketua Tim Penelitian Muhammad Alfin Assyidiq di Semarang, Kamis (13/10/2016).

Alfin menyebutkan, konverter energi yang digunakan adalah thermo elektrik. Alat ini mampu menghasilkan listrik apabila ada perbedaan panas di kedua sisinya.

"Untuk menciptakan perbedaan suhu kami memasang heatsink di atas pembakaran. Alat itu membuat bagian atas dingin sementara bawah masih panas. Semakin besar perbedaan panas semakin tinggi tegangan yang dihasilkan," katanya.

Saat ini Alfin dan tim masih melakukan pengembangan lebih lanjut untuk meningkatkan tegangan listrik yang dihasilkan.

"Dari hasil uji coba, pembangkit listrik yang kami buat baru menghasilkan tegangan 5 volt, ke depannya kami akan coba memakai pendingin sirkulasi air di gedung supaya hasil perubahan panasnya lebih besar," katanya.

Dia mengatakan, proses pembuatan pembangkit listrik tenaga sampah dilakukan selama tiga bulan sejak Mei hingga Juli 2016. Penemuan tersebut merupakan hasil dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang telah lolos untuk didanai Dikti tahun ini.

"Dikti mengeluarkan dana untuk PKM kami di bulan Maret 2016 sebesar 70 persen dari biaya total. Kemudian sisanya akan diberikan di akhir tahun," katanya.

Sementara itu Alfin menjelaskan, dia tertarik untuk membuat pembangkit listrik karena latar belakangnya sebagai mahasiswa teknik elektro konsentrasi konversi energi. Selain itu, dia juga ingin hasil penelitiannya bermanfaat bagi masyarakat.

"Tujuan awalnya kami ingin menciptakan alat pembangkit listrik rumah tangga sederhana untuk memenuhi kebutuhan di desa yang dapat disimpan dalam bentuk baterai," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ANTARA
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com