KUTA, KOMPAS.com - Nyoman Rencini hingga kini masih takut dengan kompor gas dan api. Janda korban Bom Bali I ini trauma setelah suaminya Ketut Sumerawat menjadi.korban ledakan bom. Trauma berkepanjangan ini juga dialami anak-anaknya.
Dalam buku berjudul "Janda-janda Korban Terorisme di Bali", Warga Buleleng ini mengungkapkan bahwa ketika itu suaminya sudah dua bulan tidak pulang. Namun yang datang ternyata kabar buruk.
"Gelap, saya tidak bisa berpikir apapun, kosong dan bengong," ucapnya.
Saat diwawancara oleh Kompas.com, sambil menarik nafas panjang beberapa detik, Rencini baru berbicara dengan pelan sambil mengingat kembali yang dirasakan dan dialaminya sejak ditinggalkan suaminya.
"Sampai sekarang, saya tidak berani masak. Takut sama kompor gas, apalagi waktu itu kan pemberitaan di televisi, disiarkan terus, jadi takut saya, sampai sekarang," ujarnya.
"Biaya hidup di Kuta tinggi, kami tidak mampu. Pada saat itu suami sedang bermasalah, mobil perusahaan ditabrakkan," ujarnya seperti yang tertuang dalam buku.
Saat peristiwa Bom Bali I, suami Rencini, Sumerawat yang berprofesi sopir sedang mengantar tamu wisatawan di Legian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.