Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menemukan Kemewahan Sulaman Karawo dalam Beragam Busana

Kompas.com - 10/10/2016, 21:38 WIB
Rosyid A Azhar

Penulis

GORONTALO, KOMPAS.com – Berbagai jenis busana berbahan dasar sulaman karawo ditampilkan dalam fashion show di Gorontalo, Senin (10/10/2016).

Tema Otanaha (nama benteng di Gorontalo) menjadi pembuka baju kasual pria dan wanita yang dikenakan peragaan lokal. Warna-warna lembut dengan hiasan sulaman karawo menghias di beberapa bagian. Busana ini diproduksi Rumah Karawo.

Benang emas dan aneka warna lainnya menyala dalam sorotan cahaya. Benang-benang ini membentuk motif bunga, geometris atau bentuk lainnya menjadi pusat perhatian. Tanpa ada hiasan batik pada kain polos. Namun kombinasi warna kain mempercantik setiap sulaman yang menyatu dalam baju.

Ekspos gaun malam yang anggun juga bertabur sulaman mewah, bahkan pada kain sutra yang sulit dicabut benangnya helai demi helai saat proses pembuatannya.

Kemewahan gaun malam ini tidak sekadar dari bahan, namun proses panjang penyulaman dan kerumitannya merupakan cerita tersendiri. Karena sulaman karawo hanya bisa dilakukan secara manual.

“Proses pembuatan sulaman karawo ini diawali dengan pencabutan benang helai demi helai dengan jarak benang yang terukur, secara vertikal dan horisontal, membentuk pola strimin,” kata Wayan Sudana, peneliti sulam karawo dari Universitas Negeri Gorontalo.

Wayan Sudana menambahkan, proses penyulaman ini dilakukan oleh kaum wanita yang umumnya tinggal di pedesaan Gorontalo di sela waktu mengelola rumah tangganya. Ketelitian dan kesabaran melekat dalam proses pembuatannya.

Berkat kerja tangan terampil kaum perempuan pedesaan Gorontalo inilah kemewahan dan keanggunan ini dihadirkan. Hingga kini, sulaman karawo belum mampu digantikan oleh mesin.

Menikmati keindahan karawo melalui jalinan benang yang disulam pada serat kain tidak sekadar pada kombinasi bentuk dan warna. Yang tidak kalah menariknya adalah cerita beragam di balik proses pembuatan dan sejarahnya.

Sulaman karawo bisa digunakan ke banyak ragam busana, baju kerja, kasual, jas, hingga gaun malam. Bahkan pada kaos pun karawo bisa dipindahkan dengan teknik tempel untuk memaniskan motif kaos, dan tentunya menyuguhkan kegorontaloan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com