Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Pengikut Dimas Kanjeng, Puluhan Warga Lamongan Enggan Pulang

Kompas.com - 10/10/2016, 14:48 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

LAMONGAN, KOMPAS.com – Puluhan warga Lamongan Jawa Timur, diketahui menjadi pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Pria ini dianggap bisa menggandakan uang dan emas.

Hal itu terungkap, setelah Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Lamongan melakukan pendataan dan penelusuran langsung, ke beberapa tempat pengikut maupun korban Dimas Kanjeng yang ada di wilayahnya. Termasuk, mendatangi Padepokan Dimas Kanjeng yang ada di Probolinggo.

“Awalnya memang ada sekitar 30-an orang, tapi setelah kami cek lagi di lapangan dan kami telusuri ke Padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo beberapa waktu lalu, jumlahnya bukan 30 orang tapi meningkat menjadi sekitar 40-an orang,” ucap Kepala Kesbangpol Lamongan Sudjito, Senin (10/10/2016).

Ia menuturkan, sudah sempat mengajak pulang beberapa warga Lamongan yang menjadi pengikut dan masih bertahan di Padepokan Dimas Kanjeng waktu itu. Namun mereka menolak, dengan alasan masih ingin mengabdi dengan pimpinannya tersebut.

“Bahkan saat kami sambangi ke Padepokan Dimas Kanjeng, mereka buka tenda sendiri, khusus yang berasal dari Lamongan. Ketika kami ajak pulang, mereka menolak, dengan alasan karena masih ingin mengabdi,” ucapnya.

Sementara itu, Supeno yang sempat menjadi salah seorang pengikut Dimas Kanjeng dari Lamongan, menyebutkan, warga Lamongan memang banyak yang jadi pengikut pria yang saat ini ditahan oleh Polda Jawa Timur tersebut.

“Yang saya tahu, saat kami masih menjadi pengikut. Kami biasanya berangkat bersama-sama ke Probolinggo untuk mengikuti istighasah di Pondok Dimas Kanjeng, dengan menggunakan mobil sewaan. Dan memang ada puluhan orang waktu itu,” tutur Supeno.

Ia pun tidak menutupi, dirinya dan para pengikut lain dari Lamongan mendatangi Padepokan Dimas Kanjeng, dengan tujuan utama untuk dapat melipatgandakan harta yang dimiliki. Salah satu di antaranya, harta berupa uang.

“Waktu kami masih aktif mengikuti acara di sana, kami memang diharuskan menyerahkan sejumlah uang untuk mahar, jika ingin uang menjadi berlipat ganda. Bahkan di antara kami, ada yang sampai menjual rumahnya,” sebut dia.

Supeno akhirnya memutuskan untuk tidak lagi mengikuti Dimas Kanjeng sejak satu tahun lalu, setelah sekian lama ternyata uang yang diharapkan tidak juga berlipat ganda.

Kompas TV Rahasia Sang Pengganda Uang Terbongkar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com