SURABAYA, KOMPAS.com - Sebanyak tujuh jenazah santri korban tenggelamnya perahu penyeberangan di Sungai Bengawan Solo berhasil ditemukan pada Minggu (9/10/2016) dini hari.
Ketujuh jenazah korban sudah dipulangkan ke masing-masing rumah duka.
Jenazah korban terakhir atas nama M Arif Mabruri ditemukan tim SAR gabungan pada Minggu (9/10/2016) dini hari pukul 03.00 WIB di sekitar lokasi tenggelamnya kapal penyeberangan di sekitar jembatan Widang, perbatasan kabupaten Tuban dan Lamongan, Jawa Timur.
Sementara korban terakhir yang dipulangkan atas nama Rizki Nur Habib (15), asal Desa Cinta Rakyat, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara.
Kepulangan jasadnya dilepas Kata Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, dari kamar mayat RSU dr Soetomo Surabaya, hari ini pukul 09.00 WIB.
"Karena harus dikirim ke luar pulau, maka memerlukan proses administrasi," katanya.
Semua biaya kepulangan jenazah kata dia ditanggung oleh Pemprov Jawa Timur. Selain memfasilitasi kepulangan jenazah, Pemprov Jatim juga memberikan santutan kepada keluarga korban.
Sebanyak 25 santri Pesantren Langitan, Tuban, Jawa Timur tenggelam ketika menaiki perahu dari pesantren yang berlokasi di Kecamatan Widang, Tuban, menuju Pasar Babat, Lamongan, Jumat (7/10/2016). sekitar pukul 09.00 WIB. 18 santri selamat, dan tujuh lainnya meninggal dan ditemukan dua hari berikutnya.
Ketujuh santri yang meninggal dunia adalah, M Afiq Fadli (19) asal Brebes, Moh Barikly Amri (12) asal Gersik, Rizky Nur Habib (15) asal Deli Serdang, Abdul Umar (12) asal Gresik, Lujaini Dani (13) asal Lamongan, Muhsin (16) asal Surabaya, dan M Barikli Amri (12) asal Gresik.