Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arkeolog: Manik-manik di Lahan Bekas Karet Diduga Berasal dari Zaman Megalitikum

Kompas.com - 08/10/2016, 17:36 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Manik-manik yang diburu warga di lahan perkebunan Glenmore diduga berasal dari zaman megalitikum dan diperkirakan berusia 8.500 sebelum masehi (SM).

Hal tersebut dijelaskan Bayu Ari Wibowo, arkeolog Museum Blambangan Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi kepada Kompas.com, Sabtu (8/10/2016).

"Biasanya manik-manik tersebut adalah bekal kubur yang disertakan dalam sarkofagus di dalam peti batu pemakaman prasejarah pada zaman megalitikum sekitar 8.500 sebelum masehi. Bisa jadi manik-manik tersebut berasal dari zaman tersebut," jelas Bayu.

Baca juga: Mereka Berburu Manik-manik Kuno di Lahan Bekas Kebun Karet Glenmore

Ia menjelaskan tidak bisa melakukan observasi awal karena kondisi tanah sudah teraduk oleh warga sehingga tidak bisa mengetahui kondisi awal artefak tersebut.

Bayu mengatakan, pada zaman tersebut, manik-manik yang disertakan sebagai bekal kubur menunjukkan strata sosial manusia yang meninggal. Semakin tinggi strata sosialnya, maka ukuran manik-manik yang disertakan lebih besar serta menggunakan batu-batuan yang lebih bagus.

"Selain itu yang membedakan mereka yang berstrata sosial tinggi adalah lempengan emas berbentuk daun yang digunakan untuk menutup bagian mata dan bagian alat kelamin. Termasuk juga penyertaan moko. Tapi untuk di Glenmore masih belum ada laporan temuan lempengan emas tersebut," jelas Bayu.

Untuk mengetahui lebih jelas asal usul manik-manik tersebut, pihaknya akan menghubungi Balai Pelestarian Cagar Budaya Mojokerto wilayah Jawa Timur dan Balai Arkeologi Yogyakarta.

"Bulan ini mereka insya Allah segera turun untuk memastikan manik-manik tersebut," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com