Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Pencari 7 Santri di Bengawan Solo Hadapi Cuaca Tak Menentu

Kompas.com - 08/10/2016, 12:22 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

LAMONGAN, KOMPAS.com – Pencarian terhadap tujuh orang santri Pondok Pesantren Langitan yang tenggelam di Sungai Bengawan Solo kembali dilanjutkan pada Sabtu (8/10/2016) pagi.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan Suprapto mengatakan, pada hari ini tim SAR serta BPBD dari Tuban, Lamongan, Bojonegoro, dan Gresik menyisir tepian Bengawan Solo.

"Untuk proses pencarian korban sudah dimulai sejak pukul 07.00 WIB tadi, di mana BPBD Lamongan turut menerjunkan 10 personel dan satu perahu karet dalam proses pencarian,” kata Suprapto.

Upaya pencarian ini tidak berjalan mudah karena tim pencari berhadapan dengan cuaca tidak menentu di sepanjang bantaran Bengawan Solo. Sejak pagi tadi, hujan beberapa kali mengguyur area pencarian.

"Kami sepakat fokuskan penyisiran di sekitar 7 kilometer dari titik kejadian (TKP) menuju ke arah timur Bendungan Babat Baragge, yang ada di perbatasan Lamongan," kata Suprapto.

Meski kondisi cuaca kurang mendukung, tim pencari tetap bersemangat dalam melakukan proses pencarian korban. Mereka berharap, proses pencarian pada hari ini akan dapat membuahkan hasil.

Sampai saat ini masih ada sekitar tujuh orang santri Ponpes Langitan yang belum ditemukan. Mereka adalah Abdullah Umar (15), M Barikli Amri (12), M Lujianid Dani (13), M Muksin (16), Khabib Rizki (15), Mabrur (19), dan Afiq Fadhil (19).

Korban dan rekan-rekannya tenggelam pada Jumat (7/10/2016) pagi kemarin. Dari 25 santri yang tenggelam, kini tinggal 7 orang yang masih belum ditemukan.

(Baca juga 8 Santri yang Dilaporkan Tenggelam di Bengawan Solo Belum Ditemukan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com