Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudahkan Pengawasan, Calon Kepala Daerah Diperbolehkan Miliki 3 Akun Facebook

Kompas.com - 07/10/2016, 21:03 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Nusa Tenggara Timur (NTT) Nelce RP Ringu mengatakan, untuk memudahkan pengawasan menjelang pemilihan kepala daerah di wilayahnya, setiap pasangan calon yang akan mengikuti pemilihan diperbolehkan memiliki maksimal tiga akun Facebook.

Menurut Nelce, dengan adanya tiga akun itu, maka pihaknya akan lebih gampang untuk memantau langsung berbagai kampanye yang ada di media sosial oleh para pendukung masing-masing pasangan calon kepala daerah.

Hal itu disampaikan Nelce bersama anggota Bawaslu NTT, Jemris Fointuna, ketika menggelar diskusi bersama sejumlah wartawan di kantor Bawaslu NTT, Jumat (7/10/2016).

“Paling banyak pasangan calon memiliki tiga akun Facebook. Ketiga akun itu sudah harus terdaftar di Bawaslu," ucapnya.

Selain itu, lanjutnya, alasan pembatasan jumlah akun itu lantaran maraknya temuan kampanye hitam di media sosial menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada) di setiap daerah.

“Kalau lebih dari tiga akun digunakan untuk mengampanyekan salah satu pasangan calon, maka tidak diakui. Kampanye hitam menjadi salah satu perhatian Bawaslu. Kampanye hitam atau black campaign dalam tahapan pemilihan kepala daerah pada 2017 bisa dipidanakan. Oleh karena itu, jangan menyalahgunakan media yang ada," imbau Nelce.

Nelce mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi sekaligus bekerja sama dengan pihak kepolisian setempat serta dari Kominfo untuk mengawal proses jalannya kampanye melalui media sosial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com