Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Solo Wajibkan PNS Belanja di Pasar Tradisional

Kompas.com - 07/10/2016, 19:00 WIB

SOLO, KOMPAS.com - Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengeluarkan kebijakan yang mewajibkan seluruh pegawai negeri sipil (PNS) Kota Solo untuk berbelanja di pasar tradisional.

Rudyatmo meminta PNS menyisihkan penghasilan Rp 200.000 sampai Rp 500.000 setiap bulan untuk berbelanja di pasar tradisional. Tujuannya untuk memajukan dan memperkuat keberadaan pasar tradisional agar tidak kalah bersaing dengan pasar modern.

"Sisihkan Rp 500.000 buat belanja di pasar tradisional akan dapat banyak sekali kebutuhan rumah tangga," kata Rudy, sapaannya, Jumat (7/10/2016).

Menurut Rudy, PNS tidak akan kehabisan uang jika menyisihkan gaji setengah juta rupiah per bulan untuk berbelanja di pasar. Menurut dia, tidak ada PNS yang mengeluh karena tidak punya penghasilan cukup untuk berbelanja di pasar tradisional.

"Wong itu kan untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri setiap hari, apalagi PNS sudah punya tambahan penghasilan, jadi tidak masalah kalau sisihkan Rp 500.000," katanya.

Untuk sementara, kebijakan berbelanja di pasar tradisional masih bersifat lisan. Dalam waktu dekat, Rudy akan menerbitkan surat edaran untuk menguatkan kebijakan wajib berbelanja di pasar tradisional. Teknis kebijakan akan dibahas lebih lanjut dalam SE tersebut.

Rudy mengingatkan bahwa kewajiban ini tidak boleh disalahgunakan PNS untuk bolos pada saat jam kerja dengan alasan berbelanja.

"Belanja di pasar misalnya pulang kerja atau hari libur. Kalau kedapatan berkeliaran di pasar saat jam kerja tetap akan dikenai sanksi indisipliner," katanya. (Suharno/Tribun Jateng)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com