Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Markopolo Tewas akibat Tabrak Lari

Kompas.com - 06/10/2016, 21:22 WIB
Kontributor Pematangsiantar, Tigor Munthe

Penulis

SIMALUNGUN, KOMPAS.com - Markopolo Sidauruk (40), warga Jalan Veteran Ebenezer, Kelurahan Sinaksak, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun, tewas akibat ditabrak kendaraan yang belum diketahui jenisnya di jalan lintas umum Km 15,5-16, Simpang Batu Silangit, Nagori Batu Silangit, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun, Kamis (6/10/2016).

Diperoleh keterangan, sebelum kejadian, Markopolo berjalan kaki di sebelah kiri jalan raya dari rumahnya menuju arah Simpang Dolok Merangir.

Di lokasi kejadian, tanpa diduga tubuh Markopolo ditabrak kendaraan yang datang dari arah belakang, yakni dari Kota Pematangsiantar menuju Kota Medan.

Akibat tabrakan itu, tubuh Markopolo terkapar dan bersimbah darah. Tak ada saksi mata yang mengetahui jenis dan pelat nomor polisi kendaraan tersebut.

Warga yang melintas, Kerry kaget melihat Markopolo terkapar di badan jalan. Kerry lalu melaporkan kejadian itu ke kantor polisi setempat.

Tak lama kemudian, sejumlah personel Polsek Serbelawan dan Poslantas Dolok Merangir tiba di lokasi kejadian dan langsung membawa jenazah Markopolo ke RSU dr Djasamen Saragih, Kota Pematangsiantar.

Kasat Lantas Polres Simalungun melalui Pjs Kanit Laka Iptu Amir Mahmud dikonfirmasi membenarkan kejadian itu. Menurut Iptu Amir, Markopolo merupakan korban tabrak lari.

Pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut dengan memeriksa sejumlah saksi.

Sementara itu, Resmin boru Manurung (70), ibu Markopolo di ruang jenazah RSU Djasmen Saragih mengatakan, sehari sebelum tabrakan, Rabu (5/10/2016) sekitar pukul 13.40 WIB, tanpa sepengetahuannya korban sudah pergi diam-diam dari rumah.

Mengingat Markopolo mengidap penyakit ayan, Resmin berusaha mencari keberadaan Markopolo yang merupakan anak keempat dari enam bersaudara tersebut. Namun hingga malam hari, Markopolo tidak juga ditemukan.

"Anakku ini mulai semalam siang sudah pergi diam-diam dari rumah," ujarnya.

Resmin mengatakan, anaknya sudah 13 tahun tinggal bersama dirinya. Sebelumnya, Markopolo bekerja sebagai satpam di salah satu bank di Kota Jakarta. Hanya saja, karena mengalami sakit ayan, dia dibawa pulang ke kampung.

Meski sudah berusaha dibawa berobat, namun penyakit ayan tetap saja tidak disembuhkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com