Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Honorer: Ke Mana lagi Kami Harus Mengadu, Kami Kebingungan

Kompas.com - 06/10/2016, 17:47 WIB
Defriatno Neke

Penulis

BAUBAU, KOMPAS.com – Puluhan guru honorer swasta kembali mengadukan nasibnya ke anggota DPRD Kota Baubau, Sulawesi Tenggara.

Mereka kebingungan dengan statusnya yang hingga kini belum juga diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

“Ke mana lagi kami harus mengadu? Di sini kami disuruh ke pusat. Di pusat katanya tanyakan ke daerah dan daerah kembai bilangnya di pusat. Kami kebingungan,” kata Ketua Forum Guru Honorer Sekolah Swasta Kota Baubau, Suhartini, Kamis (6/10/2016).

Dalam pertemuan dengan anggota DRPD tersebut, para guru honorer mengajukan beberapa tuntutan, di antaranya menindaklanjuti hasil pertemuan dengan DPRD tentang nasib guru honorer magang, pengangkatan guru honorer menjadi PNS, dan dipermudah untuk mendapatkan SK magang dari wali kota.

“Banyak guru honorer sudah puluhan tahun sampai saat ini belum juga terangkat menjadi PNS. Sementara yang kerjanya hanya lalu lalang di jalan justru langsung terangkat menjadi PNS,” ujarnya.

Suhartini sendiri sudah puluhan tahun mengabdi sebagai guru honorer dan belum juga diangkat menjadi PNS. Demikian pula dengan guru honorer lain, Wati, yang sudah 15 tahun belum juga diangkat menjadi PNS.

“Saya sudah 15 tahun mengajar di PAUD. Belum juga terangkat, saya hanya dapat SK dari yayasan saja. Kami harap bisa dapat memperoleh SK magang wali kota atau terangkat menjadi PNS,” ucap Wati.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Baubau, La Ode Yasin Mazadu, mengatakan, aspirasi dari guru-guru honorer akan ditampung dan didiskusikan dengan pihak terkait. Ia menambahkan, pengangkatan PNS hingga saat ini sudah menjadi masalah nasional.

“Diangkat menjadi PNS itu adalah kewenangan dari pemerintah pusat. Saya tidak tahu kalau ada jalur khusus. SK magang wali kota nantinya akan menjadi bahan diskusi kami dengan pemerintah kota,” kata Yasin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com