Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Karang Rusak di Balikpapan, Ikan Langka Napoleon Dilepas di Daerah Lain

Kompas.com - 05/10/2016, 15:31 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan RI melepasliarkan 155 ikan napoleon (Cheilinus undulatus) ke perairan berkarang di Tanjung Jumlai, Penajam Pasir Utara, Kalimantan Timur, Rabu (5/10/2016).

Perairan Tanjung Jumlai dipilih sebagai daerah pelepasliaran ikan langka tersebut karena dinilai memiliki air dan karang yang masih baik. Kondisi karang yang baik merupakan tempat hidup cocok untuk ikan langka ini.

"Satwa ini dilindungi serta dilarang untuk ditangkap maupun dimanfaatkan. Kita juga memiliki tugas melestarikan," kata Kepala Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Bitung Dirjen Pengawasan Sumberdaya Kelautan (PSDKP) Bitung Sumono Darwinto, Rabu (5/10/2016).

PSDKP Bitung mengawasi perairan Indonesia di bagian tengah. Sebanyak 180 ikan napoleon dari perairan Kepulauan Derawan di Berau disita dari kapal Nagama Biru 01 pada akhir September 2016.

Kapal itu menyamarkan keberadaan ikan-ikan tersebut dengan manifes 1 ton ikan kerapu. Kapal patroli PSDKP menangkap Nagama saat melintas di Selat Makassar menuju Bali.

"Semua karena terbantu peran sinergi dengan masyarakat," kata Sumono.

Napoleon merupakan ikan yang dilindungi berdasar Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 37 Tahun 2013 tentang Perlindungan Terbatas Ikan Napoleon.

Awak kapal tak bisa menunjukkan dokumen izin dan kuota penangkapan maupun pengumpulan ikan. Satu nakhoda dan enam anak buah kapal diamankan beserta kapal mereka.

Proses hukum pada para ABK itu masih berlangsung. Namun, ikan tidak bisa dibiarkan lama dalam karantina. Karena tidak berada di habitat alaminya, belasan ikan mati sebelum dilepasliarkan.

"Tidak semua bisa dilepas karena ada yang mati," kata Ricky, Kepala Satuan Kerja Balikpapan untuk Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Pontianak.

Napoleon tidak dikembalikan ke perairan Derawan, tetapi tidak sembarangan pula melepasliarkan ikan ini ke laut. Ikan ini hanya bisa hidup di karang yang masih baik.

Tanjung Jumlai di PPU dipilih karena dinilai memiliki karang yang memenuhi syarat hidup bagi napoleon. Jaraknya hanya sejam perjalanan dari Balikpapan dengan menggunakan longboat.

Pesisir pantai Tanjung Jumlai merupakan lokasi pariwisata andalan PPU. Di Tanjung Jumlai, terumbu karang (coral reef) berada di sekeliling empat gugusan pasir yang muncul ketika air laut surut.

Di sana ada 56 jenis karang dan 47 jenis ikan, baik ikan hias maupun konsumsi, sehingga bernilai ekonomis tinggi. Yang menarik, ada sekitar 80 persen karang hidup dan jarang ditemui di lautan lain.

Kehancuran karang Balikpapan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com