Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jagoannya Ditolak, Massa Kembali Demo KPU Buton

Kompas.com - 03/10/2016, 20:09 WIB
Defriatno Neke

Penulis

BUTON, KOMPAS.com – Ratusan warga Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, kembali melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Buton, Senin (3/10/2016).

Pengunjuk rasa menuding KPU Kabupaten Buton tidak independen dan memihak salah satu pasangan calon Bupati.

“Kejadian ini seperti sengaja direkayasa aparat komisioner dengan salah satu kandidat. Anggota KPU sudah memihak pada salah satu calon, kami ingin sidang pleno dibatalkan,” kata koordinator aksi unjuk rasa, Luwi Sutaher, Senin.

Selain itu, para pengunjuk rasa juga menuding adanya persengkokolan dalam pelaksanaan tahapan Pilkada Buton. Bahkan, sampai saat in, berkas dari salah satu pasangan bakal calon Bupati, H Hamin-Farid Bachmid belum juga dikembalikan anggota KPU.

“Pleno tidak sesuai aturan, melanggar kode etik, pleno tidak sesuai karena harus dilakukan berita acara dan pengembalian berkas sampai saat ini tidak dikembalikan,” ujarnya.

Baca juga: Pasangan Hamin-Farid Ditolak, Massa Simpatisan Duduki KPU Buton

Bukan itu saja, para pengunjuk rasa juga menuding, aparat kepolisian membawa kabur anggota Komisioner KPU Buton pada malam pendaftaran pasangan Hamin- Farid.

“Tolong kembalikan komisioner KPU yang malam itu bapak polisi culik dari kantor KPU,” ucap Luwi.

Sebelumnya, para pengunjuk rasa memulai aksinya sekitar pukul 16.00 Wita dengan menggunakan mobil pikap dan puluhan kendaraan roda dua. Sekitar 300 personel berjaga di depan KPU Kabupaten Buton. Pagar kawat berduri pun dipasang di depan kantor KPU.

Para pengunjuk rasa sempat hendak memaksa masuk ke kantor KPU Kabupaten Buton, namun dihadang aparat kepolisian. Aksi saling dorong antara pengunjuk rasa dengan aparat kepolisian tak terelakan. Namun kejadian itu tidak berlangsung lama. Aksi unjuk rasa akhirnya bubar dengan sendirinya.

Sementara itu, Kapolres Buton AKBP Andi Herman yang juga ikut melakukan aksi pengamanan, mengatakan, tidak ada aksi penculikan anggota KPU. Yang ada hanyalah mengamankan anggota KPU karena situasi malam itu tidak kondusif.

“Tidak benar, bukan menculik namun mengamankan anggota KPU. Malam itu situasi kurang kondusif jadi harus diamankan,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com