Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota TNI AU Diduga Jadi Korban Penipuan Dimas Kanjeng

Kompas.com - 03/10/2016, 17:03 WIB

MALANG, KOMPAS — Dua personel TNI Angkatan Udara Pangkalan Udara Abdul Rachman Saleh, Malang, Jawa Timur, diduga menjadi pengikut Taat Pribadi (46) alias Dimas Kanjeng. Mereka juga menjadi korban penipuan karena telah menyetorkan uang puluhan juta, tetapi sampai kini uang belum kembali.

Sersan kepala RD diduga mengetahui saat tim eksekutor Taat Pribadi membuang jenazah salah seorang korban.

Menurut Komandan Lanud Abdul Rachman Saleh Marsekal Pertama Djoko Senoputro, Sabtu (1/10/2016), di Malang, ada empat anggotanya menjadi korban Dimas Kanjeng. Bahkan, salah satunya menjadi sopir saat tim eksekutor membuang jenazah Abdul Goni, di Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri.

Djoko mengatakan, keterlibatan lima personel TNI AU Lanud Abdul Rachman Saleh berawal saat mereka ingin meningkatkan keimanan dengan bergabung di Pedepokan Dimas Kanjeng. Bahkan, satu di antaranya dipercaya sebagai pelindung.

RD, yang diduga mengetahui pembunuhan, ungkap Djoko, tetap diproses sesuai hukum, bekerja sama dengan kepolisian. Saat ini RD ditahan di Satuan Polisi Militer TNI AU Lanud Abdul Rachman Saleh.

"Menurut rencana, Senin (3/10/2016) ini, RD mengikuti reka ulang pembunuhan itu di Probolinggo," kata Kepala Seksi Penyidikan Satuan POM Lanud Abdul Rachman Saleh Mayor POM Trie Gunadi.

Panglima Kodam V/ Brawijaya Mayor Jenderal Made Sukadana, di Surabaya, Sabtu, menyatakan, ada mantan personel TNI terlibat kegiatan di Pedepokan Dimas Kanjeng. Salah satu dari tiga orang itu berpangkat kolonel dan lainnya berpangkat kapten. Pihaknya menyerahkan seluruh proses hukum ke pihak berwenang.

Penipuan yang dilakukan Taat Pribadi bersama anak buahnya diyakini menggunakan gendam. "Begitu mereka terpengaruh gendam ini, mereka bisa mencapai tahap mengultuskan Dimas Kanjeng," kata Katib Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jatim KH Safrudin Syarif.

Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim Najib Hamid menyatakan, penggandaan uang merupakan kegiatan tidak masuk akal.

Saat ini, Dimas Kanjeng telah menjadi tersangka untuk kasus penipuan dan pembunuhan. Ia diduga sebagai perencana pembunuhan terhadap dua pengikut pedepokan, yaitu Abdul Gani dan Ismail Hidayat. (DEN/DIA/ODY/ETA)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 3 Oktober 2016, di halaman 21 dengan judul "Anggota TNI AU Korban Penipuan".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com