Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Rumput GBLA Rusak, Ridwan Kamil Jadi Sasaran Protes

Kompas.com - 03/10/2016, 14:38 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menuturkan, dirinya kerap menerima protes dari pengguna media sosial terkait kerusakan rumput Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pasca-gelaran PON XIX/2016 Jawa Barat.

Pria yang kerap disapa Emil ini menuturkan, sejak Stadion GBLA ditetapkan sebagai tempat pembukaan dan penutupan PON, Pantia Besar PON telah merencanakan menutup rumput stadion.

"Dari awal PB PON menyampaikan sejak dipilihnya GBLA sebagai tempat pembukaan dan penutupan, maka dibutuhkan untuk menutup rumput itu. Dalam presentasi PB PON, yang dipilih adalah proses yang terjadi sekarang penutupan dengan berlapis itu, ada baloknya, multiplek dan lain-lain," tutur Emil di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalemkaum, Senin (3/10/2016).

Kerusakan itu pun, lanjut Emil, sudah diprediksi oleh PB PON. Sebab itu, PB PON telah berkonsultasi dengan tim ahli untuk memperbaiki kondisi rumput yang kering lantaran sebulan tertutup multiplek. Meski kering, rumput stadion masih bisa digunakan alias tidak mati.

"Maka PB PON menyampaikan sudah berkonsultasi dengan tim ahli untuk me-recovery karena penutupan hampir sebulan itu pasti akan membuat rumput itu kering, tapi tidak mati. Karena akarnya kokoh. Sekarang sudah persiapan recovery yang saya tahu ada anggaran dari PB PON, saya lupa berapa angkanya yang disiapkan untuk mengembalikan kondisi lapangan," ungkapnya.

Emil menjelaskan, persoalan tersebut seharusnya tak menjadi polemik sebab PB PON akan bertanggung jawab.

"Jadi menurut saya tidak usah dipolemikan lagi sudah minta izin, sudah minta maaf, sudah menyiapkan anggaran, jadi tinggal dikerjakan saja. Kalau masih dipertanyakan kita hanya menghabiskan energi untuk membahas yang tidak perlu," kata Emil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com