Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

450 Titik Ancaman di Kawasan Inti dan Penyangga Cagar Alam Cycloop

Kompas.com - 03/10/2016, 05:51 WIB
Fabio Maria Lopes Costa

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com - Tim Patroli Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Papua bersama Masyarakat Mitra Polhut menemukan 450 titik ancaman di Kawasan Cagar Alam Cycloop di Jayapura.

Analis Data Perlindungan Kawasan Konservasi Balai Besar KSDA Papua Mariana Rahawarin di Jayapura, Minggu (2/10/2016), mengatakan, 450 titik ancaman itu berupa lahan kritis, adanya pemukiman warga, dan pemasangan perangkap untuk menjerat satwa di kawasan seluas 22.500 hektar itu.

"Tim patroli bersama masyarakat menemukan 450 titik itu di Moi, Sereh, dan Angkasa selama empat bulan terakhir. Tiga wilayah ini terletak di kawasan Cycloop dan zona penyangga,” kata Mariana.

Ia menuturkan, tim patroli menggunakan program SMART untuk menemukan 450 titik tersebut di tiga kawasan itu. Program yang diunduh ke telepon seluler berbasis Android ini bisa memotret dan memetakan lokasi-lokasi ancaman dan jenis-jenis satwa di Kawasan Cycloop.

Bupati Jayapura Matius Awoitauw ketika dikonfirmasi mengaku belum mengetahui terkait temuan 450 titik ancaman di Cagar Alam Cycloop dan zona penyangga kawasan itu.

"Pemkab Jayapura telah memiliki Peraturan Perda Nomor 9 Tahun 2015 tentang perlindungan kawasan penyangga Cycloop. Akan tetapi, kami harus berkomunikasi dengan masyarakat adat sebelum menghentikan pembukaan lahan di kawasan itu. Tujuannya gara menghindari konflik dengan mereka," kata Matius.

Marsel Suebu, selaku aktivis lingkungan di Kabupaten Jayapura, berpendapat, Pemkab Jayapura harus melibatkan tokoh agama dan pihak LSM untuk memberikan kesadaran kepada mengenai pentingnya kawasan Cycloop.

"Selama ini terkesan Pemda setempat membiarkan warga setempat membuka lahan dan membangun pemukiman di kawasan Cycloop. Padaha, Pemda memiliki kekuasaan untuk menghentikan aksi tersebut," kata Marsel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com