Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Gegana Amankan Satu Ransel Bom Rakitan dari Kebun Warga

Kompas.com - 02/10/2016, 17:49 WIB
Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Tim penjinak bom dari satuan Gegana Polda Maluku mengamankan satu ransel bahan peledak yang diduga bom rakitan di kawasan Lorong Sumatera, Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau Ambon, Minggu (2/10/2016), sekitar pukul 17.30 Wit.

Belum diketahui pasti berapa jumlah bom rakitan yang ada di dalam tas ransel tersebut. Namun, diperkirakan jumlahnya mencapai puluhan buah.

Setelah diangkat dari lokasi penemuan, tas ransel berisi benda berbahaya itu lantas dibawa ke Markas Gegana Polda Maluku di kawasan Tantui.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com di lapangan tas ransel berisi bom rakitan itu awalnya ditemukan oleh seorang petani bernama Ismail Bugis (59).

Dia menemukan benda itu saat hendak bercocok tanam di kebun miliknya.

“Ransel berisi bom rakitan itu ditemukan oleh Ismail Bugis saat dia mau bercocok tanam di kebunnya,” kata Edi salah seorang warga setempat.

Menurut dia benda-benda berbahaya itu sudah ditemukan Ismail pda Sabtu (1/10/2016) kemarin.

Namun karena kondisinya lelah, dia baru memberitahukan penemuan itu pada keesokan harinya.

“Jadi tas (ransel) itu sudah ditemukan sejak kemarin di kebunnya,” kata dia.

Sementara, Kepala Satuan Intelkam Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, AKP Muhamad Musaad tak jauh dari lokasi kejadian mengaku polisi belum dapat memastikan jumlah bom rakitan yang ada.

“Jumlahnya saya belum bisa pastikan, karena belum dihitung dan masih berada di dalam ransel,” kata Musaad kepada Kompas.com.

Dia juga belum dapat memastikan apakah satu ransel bom rakitan itu masih aktif.

“Soal itu nanti Gegana yang bisa menjelaskannya, yang jelas tadi fisiknya sudah berkarat,” sebut dia.

Tim Gegana Polda Maluku, mendatangi lokasi kejadian untuk mengamankan tas ransel berisi bom rakitan itu sekira pukul 17.30 Wit.

Setelah itu, tim penjinak bom Polda Maluku langsung menuju markas Polda di kawasan Tantuiuntuk untuk menjinakan benda berbahaya tersebut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com