MALANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, mulai menggagas transportasi monorel untuk mengatasi kemacetan. Saat ini, Pemerintah Kota Malang masih mencari investor untuk membiayai pembangunan mode transportasi tersebut.
"Langkah-langkah kami bagaimana yang merupakan problem kita harus terpikirkan. Kita harus mencari inviestor, mau tidak mau investor penting bagi kita untuk pelaksanaan ini," kata Wali Kota Malang, M Anton di Balai Kota Malang, Jumat (30/9/2016).
Anton mengaku banyak mendekati para investor. Terutama investor asal luar negeri. Namun yang sedang fokus membicarakan pembangunan monorel itu hanya satu, yakni investor asal Tiongkok.
"Banyak investor yang kita dekati. Tapi kita mencoba dulu, karena ini dengan luar negeri, kita matangkan dulu satu investor ini. Perlu ada sesuatu yang dibicarakan detil," ungkapnya.
Anton menjelaskan, jalan satu-satunya untuk pembangunan monorel itu harus melalui investor. Sebab, dana dari APBD tidak akan sanggup untuk membiayai pembangunan tersebut.
"Kami tidak bisa mendanai lewat APBD. Dengan jumlah anggaran yang ada sudah tidak bisa untuk berinovasi mengatasi kemacetan di Malang," ucapnya.
Di sisi lain, pihaknya mengaku masih harus berkonsultasi dengan pemerintah pusat terkait rencana pembangunan monorel tersebut.
"Sebuah kebijakan yang menyangkut masalah perhubungan mesti kita konsultasi dengan Menteri Perhubungan," ungkapnya.
Rencananya, pusat pembangunan monorel itu akan diletakkan di depan Stasiun Kota Malang. Dari sana, monorel itu nantinya akan menjangkau pusat pendidikan, mal dan rumah sakit.
Tahap pertama, Anton menginginkan pembangunan monorel itu sepanjang lima kilometer.
"Sekarang kita mengkaji titiknya di depan stasiun. Bisa nanti mulainya di situ. Mungkin ke universitas, ke mal dan ke rumah sakit," ucapnya.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Malang, Wasto mengatakan, pembanguna monorel sangat efektif untuk mengatasi kemacetan di Kota Malang. Pasalnya, jalan yang ada sudah tidak mungkin untuk diperlebar. Apalagi harus membangun ruas jalan baru.
"Menurut saya, monorel penting untuk mengatasi kemacetan. sulit membebaskan lahan untuk perluasan jalan. Saya bayangkan, 10 tahun ke depan, malang akan padat," tuturnya.
Monorel itu diharapkan bisa menghubungkan pusat perekonomian dan keramaian di Kota Malang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.