Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minimnya Penjagaan di Dalam Lapas Jadi Celah Napi Bertransaksi Narkoba

Kompas.com - 30/09/2016, 14:03 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Kepala Polres Bogor Ajun Komisaris Besar AM Dicky menduga, peredaran ganja 201 kilogram yang dikendalikan dari dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pondok Rajeg, Cibinong, Kabupaten Bogor, karena minimnya penjagaan di dalam lapas.

"Kasusnya ditangani Polda Jabar, kita hanya membantu saja. Tapi faktanya, penjagaan di dalam lapas sangat minim terutama malam hari. Sehingga memberi celah adanya pengendalian narkoba di sana," ungkap Dicky saat dikonfirmasi, Jumat (30/9/2016).

Baca juga: Polisi Ungkap Penyelundupan 201 Kilogram Ganja yang Dikendalikan dari Dalam Lapas

Dicky menambahkan, mengendalikan atau mengedarkan narkoba dinilai relatif lebih aman di dalam lapas dibandingkan di luar. Hal itu karena polisi tidak dapat langsung menangkap atau menyelidiki narapidana.

Selain itu, kemudahan mendapatkan alat komunikasi seperti ponsel di dalam lapas juga berpengaruh kepada peredaran maupun pengendalian narkoba oleh narapidana yang masih mempunyai jaringan narkoba di luar.

"Mereka ini masih bisa mengendalikan peredaran narkoba karena mempunyai alat komunikasi untuk menghubungi konsumen maupun bandar narkobanya untuk bertransaksi. Ya, hampir sama lah kayak kasusnya Freddy Budiman," kata dia.

"Kalau kita sedang melakukan penyidikan atau pengungkapan tidak bisa langsung menemui narapidananya. Mereka sudah tahu terlebih dahulu saat kita datang, sehingga mereka bisa menghilangkan barang buktinya," kata dia lagi.

Untuk itu, lanjut Dicky, polisi hanya dapat mengungkap kasus narkoba di dalam lapas melalui jaringannya yang ada di luar.

"Makanya, kita hanya bisa membongkar jaringan di lapas itu dari luar dulu baru ke dalam. Kalau dari dalam itu sulit, karena mereka juga tahu pergerakan polisi dan memberikan mereka waktu untuk membuang barang buktinya," tambahnya.

Kepolisian akan terus berkoordinasi dengan lapas dan menggelar razia sekaligus tes urine terhadap para narapidana untuk mencegah adanya pengendalian ataupun pemakaian narkoba di lingkungan narapidana.

"Koordinasi dengan lapas dan BNN untuk melakukan razia barang-barang, narkoba dan tes urine terhadap narapidana. Itu yang kita bisa lakukan untuk mencegah peredaran dan pemakaian narkoba di dalam Lapas," pungkas Dicky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com