Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Jalinan Kebudayaan, Malang Ingin Ada Kerja Sama dengan Buleleng, Bali

Kompas.com - 30/09/2016, 11:37 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Jalinan kebudayaan yang terjadi di setiap daerah tidak terlepas dari peradaban masa lalu.

Seperti jalinan kebudayaan antara Buleleng di Bali dengan Malang di Jawa Timur. Kedua daerah itu memiliki jalinan kebudayaan saat keduanya masih berupa kerajaan, yaitu Singaraja di Buleleng dan Singosari di Malang.

Hal itu disampaikan Bupati Malang Rendra Kresna seusai membuka Festival Literasi Singosari di Pendopo Kabupaten Malang, Kamis (29/9/2016) malam.

Rendra menjelaskan, jalinan kebudayaan antara Singosari dan Singaraja berawal dari perjalanan Mahisa Cempaka. Mahisa Cempaka merupakan keturunan dari Ken Arok bersama Ken Dedes.

Ketika itu, Ken Arok melalui pernikahannya dengan Ken Dedes memliki empat orang anak. Salah satunya adalah Mahisa Wonga Teleng. Dari Mahisa Wonga Teleng inilah lahir keturunan selanjutnya, yaitu Mahisa Cempaka.

"Sejarah ini berawal dari candi Jago. Di Candi Jago itu ada kisah perjalanan dari salah satu Raja Singosari yaitu Mahisa Cempaka," kata Bupati.

Di sisi lain, juga ada nama Wisnuwardhana. Ia adalah anak dari Nusa Pati yang merupakan putra dari pernikahan Tunggul Ametung dan Ken Dedes.

Supaya tidak terjadi perpecahan dan tidak menimbulkan dendam antara keturunan Ken Arok dan Tunggul Ametung, Mahisa Cempaka dan Wisnuwardhana akhirnya sepakat untuk memimpin Singosari secara bersama-sama.

"Ketika itu ada dua naga atau dua raja. Tapi Mahisa Cempaka ini orang yang bijaksana. Dia kemudian menempuh perjalanan ke Bali. Di Bali dia kemudian membantu menata pemerintahan, kebudayaan, keagamaan di Singaraja sana," terang Rendra.

Melalui kisah itu, Rendra memiliki keyakinan masih ada jalinan kebudayaan antara Kerajaan Singosari dengan Singaraja yang masih tersisa hingga saat ini.

"Kita perbanyak nanti rujukan perjalanan Mahisa Cempaka yang menciptakan kesamaan kebudayaan, seni dan adat istiadat," jelasnya.

Bahkan melalui jalinan kebudayaan ini, Rendra menginginkan ada kerja sama di bidang kebudayaan antara Malang dan Buleleng di Bali. Seperti kerja sama untuk membangun kesenian atau pariwisata heritage.

"Nanti ada sistem heritage, kerja sama di bidang kebudayaan. Kaitannya dengan kesenian, ekonomi dan kepariwisataan. Artinya ini masih harus digali baik secara ilmiah dan mengaitkan dengan hikayat dan cerita-cerita rakyat," jelasnya.

Tidak hanya itu, Rendra mengaku masih akan menelusuri daerah lain yang juga disinggahi oleh Mahisa Cempaka. Sebab, setelah membangun keluarga di Bali, Mahisa kembali menempuh perjalanan ke daerah lain.

Dalam kesempatan itu, hadir Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng Nyoman Sutrisna yang berkesempatan menerima patung kepala singa dari bupati Malang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com