Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erupsi Gunung Barujari, Tim Dikirim untuk Evakuasi Pendaki di Rinjani

Kompas.com - 28/09/2016, 11:11 WIB

MATARAM, KOMPAS.com - Balai Taman Nasional Gunung Rinjani mengirim tim untuk mengevakuasi ratusan wisatawan yang masih berada di atas gunung karena jalur pendakian sudah ditutup akibat letusan Gunung Barujari, di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.

"Tim sudah diberangkatkan pagi ini ke atas gunung untuk melakukan proses evakuasi," kata petugas Polisi Kehutanan wilayah kerja Pos Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), di Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Taufikurrahman, ketika dihubungi dari Mataram, Rabu (28/9/2016).

Gunung Barujari yang merupakan anak Gunung Rinjani kembali meletus pada Selasa (27/9/2016) pukul 14.45 WITA. Tinggi letusan abu vulkanik mencapai 2.000 meter dengan amplitudo 55 milimeter.

Data Pos BTNGR di Desa Sembalun tercatat sebanyak 112 turis asing dan delapan wisatawan Nusantara melakukan pendakian ke Gunung Rinjani melalui jalur pendakian Sembalun sejak Selasa pagi.

Sementara itu, wisatawan asing yang naik gunung pada Senin (26/9/2016) tercatat sebanyak 136 orang dan pendaki lokal 18 orang.

Seluruh wisatawan tersebut diperkirakan masih berada di sekitar Danau Segara Anak yang jaraknya relatif dekat dengan pusat letusan.

Ada juga pendaki yang naik gunung melalui jalur pendakian Desa Timbanuh, Kabupaten Lombok Timur, jalur pendakian Desa Aik Berik, Kabupaten Lombok Tengah, dan jalur pendakian Desa Senaru, Kabupaten Lombok Utara.

Dari ratusan pendaki yang berada di atas gunung, lanjut Taufikkurrahman, hanya tiga orang wisatawan bersama tiga porternya yang sudah turun karena mereka menginap di pos 3 atau Pos Bawak Nao, yang jaraknya hanya lima kilometer (km) dari Pos BTNGR Sembalun.

"Kalau ratusan pendaki yang di danau, kami belum bisa mendeteksi kondisinya, namun diperkirakan mereka dalam posisi aman. Tapi, kami harus melakukan evakuasi karena jalur pendakian sudah ditutup," ujarnya.

Sementara itu, petugas vulkanologi di Pos Pengamat Gunungapi Rinjani di Sembalun Kabupaten Lombok Timur Mutaharlin mengatakan untuk sementara ini tidak ada aktivitas letusan susulan.

Namun, status Gunung Rinjani masih di level II (waspada) dengan radius aman tiga KM dari pusat letusan sehingga pendaki tidak boleh berada di sekitar Danau Segara Anak yang jaraknya relatif dekat dengan pusat letusan.

"Letusan yang terjadi kemarin sangat berbahaya dan sulit diprediksi kapan terjadinya. Beda dengan letusan rutin, bisa kami pantau tiap jam, tiap hari," ujarnya.

(Baca juga: Gunung Barujari Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 2.000 Meter)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ANTARA
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com