Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KSDA Jabar Telusuri Asal-usul Merak Hijau di Sukabumi

Kompas.com - 27/09/2016, 22:23 WIB
Budiyanto

Penulis

SUKABUMI, KOMPAS.com - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Jawa Barat belum memiliki data populasi burung dilindungi, merak hijau (pavo muticus) di wilayah Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi.

''Di wilayah Tegalbuleud memang tidak ada kawasan konservasi, yang ada hutan produksi dan hutan lindung,'' kata Kepala Seksi II - Bidang KSDA Wilayah I Bogor, Kusmara saat dihubungi Kompas.com, Selasa (27/9/2016) malam.

Baca: Warga Sukabumi Selamatkan Merak Hijau yang Hinggap di Jalan Raya

Namun, lanjut dia, untuk penanganan satwa yang dilindungi merupakan kewenangan pihaknya. Hanya saja hingga saat ini, khusus di wilayah Kecamatan Tegalbuleud belum ada invetarisasi satwa.

''Dengan adanya penemuan seekor merak hijau yang diselamatkan warga, kami akan berusaha terus mencari tahu,'' ujar Kusmara yang baru bertugas beberapa bulan di BB KSDA Jabar.

Menurut Kusmara hingga saat ini belum mengetahui secara pasti asal burung merak hijau yang diduga jantan tersebut. Apakah burung merak hijau itu lepas dari peliharaan warga atau memang dari hutan atau habitat.

''Petugas kami di Sukabumi akan menelusurinya. Mungkin baru besok, sekalian mengevakuasi merak hijau,'' kata Kusmara yang berada di Bogor.

Sementara warga yang menyelamatkan merak hijau, Dede Surahman (40) mengakui memang hingga saat ini belum pernah mendengar di wilayahnya ada merak hijau. Namun di Kecamatan Tegalbuleud ini terdapat hutan yang cukup luas.

''Seingat saya, saya tidak pernah mendengar ada merak hijau. Tapi di sini ada hutan tutupan yang sejak lama dikenal dengan leuweung hideung (hutan rimba) yang banyak satwanya, termasuk rusa, macan tutul dan lainnya,'' aku Dede, Selasa malam.

Terkait burung merak hijau yang diselamatkannya, Dede menduga bila burung yang berbulu indah itu bukan lepas dari peliharaan warga. Melainkan kabur dari habitat, karena kawasan hutannya rusak atau hancur.

''Kalau peliharaan warga, tentunya akan ada yang mencari dan memintanya kembali. Tapi sampai sekarang belum ada,'' tutur dia.

''Juga mengenai adanya burung merak hijau ini sudah terlihat di beberapa lokasi sekitar dua bulan lalu. Ada yang lihat dan mengejar di muara Sungai Cikaso, kebun karet, Cibatu, Cilame hingga di sini,'' tambahnya.


 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com