Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risma: Di Surabaya, Janin hingga Orang Meninggal Diurus Pemerintah

Kompas.com - 21/09/2016, 15:48 WIB
Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengungkapkan, Pemerintah Kota Surabaya menjamin hidup setiap warganya dengan sistem yang baik, mulai masih dalam kondisi janin hingga meninggal dunia.

"Kami membangun sistem agar semua masyarakat dapat dilayani hidupnya, mulai masih menjadi janin hingga meninggal dunia. Semua harus diurus oleh kepala daerah sebagai bentuk pertanggungjawaban di akhirat nanti," kata Tri Rismaharini dalam acara koordinasi dan supervisi KPK di Bengkulu, Rabu (21/9/2016).

Baca juga: Ketika Risma Mengamuk di Kantor Disdukcapil Kota Surabaya

Kehadiran Risma di Pemprov Bengkulu disambut antusias oleh para kepala daerah, termasuk para pejabat tinggi setempat. Sesungguhnya kehadiran Risma ke Bengkulu lebih memberikan motivasi kepada daerah itu dalam membangun pemerintahan yang baik dan bersih dengan memanfaatkan teknologi yang dikenal dengan E-Govern atau E-Prov.

Di awal pembicaraan, ia menyebutkan Kota Surabaya dengan APBD sebesar Rp 7 triliun mampu menata kehidupan masyarakat dan pemerintahan secara baik. Hal ini terlihat dari pemberian sarana pendidikan SD hingga SLTA secara gratis untuk warga.

Tidak hanya itu, Pemerintah Kota Surabaya juga setiap hari menyediakan jatah makan untuk masyarakat lanjut usia miskin, anak miskin, disabel miskin dan pemeriksaan kesehatan balita gratis secara rutin.

Lebih jauh ia mengatakan, Kota Surabaya saat ini telah bebas dari pengamen dan pengemis. Pengemis dan pengamin diurus secara baik dan diberikan tempat khusus. Begitu juga dengan orang gila tidak ada yang berkeliaran.

"Semua harus diurus, itu sudah menjadi tanggung jawab negara, kami juga membangun ribuan perpustakaan di kampung-kampung, taman kota yang memiliki wifi gratis," papar Risma.

Ada banyak terobosan yang ia bangun untuk masyarakat yang berobat ke rumah sakit. Menurut Risma, warga kini tak usah mengantre, cukup mendaftar secara online.

"Kalau dulu antrean rumah sakit panjang, sekarang tidak ada lagi antrean. Masyarakat datang untuk berobat pada jam yang sudah mereka pesan berdasarkan pendaftaran online. Rumah sakit lengang sekarang," ujarnya.

Dalam hal pengurusan akta kelahiran, Risma mengatakan masyarakat cukup mendaftar menggunakan ponsel. Hasil akta kelahiran akan langsung diantar ke rumah.

Kompas TV Emosi Risma Meledak Saat Sidak Pelayanan E-KTP

Hal yang sama juga dalam mengurus perizinan, menurut Risma hanya butuh waktu tiga jam. Uniknya, semua pelayanan masyarakat yang dibangun Risma semua berbasiskan elektronik.

Ia bahkan mengklaim bahwa sistem elektronik dapat menghemat anggaran hingga Rp 24 miliar. Selain menghemat anggaran, sistem elektronik juga bisa mencegah tindakan korupsi dan penyuapan.

"Semua yang bekerja sistem elektronik online, kalau ada yang tak beres, maka sistem yang akan menolak, bukan wali kota, atau pejabatnya," ungkap Risma.

Atas kemajuan Kota Surabaya dalam melayani masyarakat dan menjalankan pembangunan, Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti menyatakan, Pemprov Bengkulu akan belajar ke Pemerintah Kota Surabaya.

"Ada banyak tawaran dari Singapura, dan luar negeri pada Bengkulu untuk menangani sistem pemerintahan dalam melayani masyarakat. Namun karena produk E-Goverment juga ada di Surabaya, maka kami akan menggunakan sistem karya dalam negeri," kata Ridwan Mukti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com