BANDUNG, KOMPAS.com - Pangdam III/Siliwangi Mayor Jenderal Hadi Prasojo mengaku memang menurunkan prajuritnya untuk mendukung atlet Jawa Barat dalam Pekan Olahraga (PON) XIX/2016 Jawa Barat. Hal ini disampaikannya menyusul kericuhan yang melibatkan anggota TNI dan suporter dalam cabang olahraga polo air di kompleks olahraga Si Jalak Harupat.
Menurut Hadi, kehadiran TNI yang memberi dukungan penuh terhadap tuan rumah merupakan bagian dari langkah TNI yang ingin menyatu dengan masyarakat.
Selain memberikan dukungan, anggota TNI juga hadir untuk melakukan pengamanan dalam setiap pertandingan.
"Itu anggota saya kan warga Jabar, ada pepatah yang baik sebetulnya sehingga TNI tetap menyatu dengan rakyat. Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung," kata Hadi di Markas Kodam III/Siliwangi, Jalan Aceh, Kota Bandung, Selasa (20/9/2016).
Terlibatnya TNI hingga menyentuh urusan suporter tak lepas dari didapuknya Hadi sebagai komandan kontingen Jabar. Ini merupakan kali kedua Pangdam Siliwangi menjadi komandan kontingen.
Pada PON XVIII/2012 Riau, Pangdam III/Siliwangi saat itu, Mayor Jenderal Sonny Wijaya, juga memegang komando.
"Jadi memang kami tidak bisa dipisahkan dengan Jawa Barat ini, bukan berarti tentara mendukung, di mana-mana seperti itu," kata dia.
(Baca juga: Video Kericuhan Pertandingan Polo Air PON 2016 Jadi Viral di Media Sosial)
Meski demikian, tindakan reaktif anggotanya dalam kasus kerusuhan di arena pertandingan polo air dinilainya tak tepat. Hadi mengaku telah memerintahkan anggotanya untuk bersikap lebih tenang ketika tensi memanas di arena pertandingan.
"Sudah kami evaluasi semalam, diinstruksikan jangan terpancing oleh penonton. Kami mengharapkan dan sudah kami perintahkan supaya aparat yang berjaga di venue tidak terpancing emosi di lapangan," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.