Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangdam Siliwangi Peringatkan Anggota Tak Mudah Emosi di PON 2016

Kompas.com - 20/09/2016, 19:56 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Pangdam III/Siliwangi Mayor Jenderal Hadi Prasojo mengaku memang menurunkan prajuritnya untuk mendukung atlet Jawa Barat dalam Pekan Olahraga (PON) XIX/2016 Jawa Barat. Hal ini disampaikannya menyusul kericuhan yang melibatkan anggota TNI dan suporter dalam cabang olahraga polo air di kompleks olahraga Si Jalak Harupat.

Menurut Hadi, kehadiran TNI yang memberi dukungan penuh terhadap tuan rumah merupakan bagian dari langkah TNI yang ingin menyatu dengan masyarakat.

Selain memberikan dukungan, anggota TNI juga hadir untuk melakukan pengamanan dalam setiap pertandingan.

"Itu anggota saya kan warga Jabar, ada pepatah yang baik sebetulnya sehingga TNI tetap menyatu dengan rakyat. Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung," kata Hadi di Markas Kodam III/Siliwangi, Jalan Aceh, Kota Bandung, Selasa (20/9/2016).

Terlibatnya TNI hingga menyentuh urusan suporter tak lepas dari didapuknya Hadi sebagai komandan kontingen Jabar. Ini merupakan kali kedua Pangdam Siliwangi menjadi komandan kontingen.

Pada PON XVIII/2012 Riau, Pangdam III/Siliwangi saat itu, Mayor Jenderal Sonny Wijaya, juga memegang komando.

"Jadi memang kami tidak bisa dipisahkan dengan Jawa Barat ini, bukan berarti tentara mendukung, di mana-mana seperti itu," kata dia.

(Baca juga: Video Kericuhan Pertandingan Polo Air PON 2016 Jadi Viral di Media Sosial)

Meski demikian, tindakan reaktif anggotanya dalam kasus kerusuhan di arena pertandingan polo air dinilainya tak tepat. Hadi mengaku telah memerintahkan anggotanya untuk bersikap lebih tenang ketika tensi memanas di arena pertandingan.

"Sudah kami evaluasi semalam, diinstruksikan jangan terpancing oleh penonton. Kami mengharapkan dan sudah kami perintahkan supaya aparat yang berjaga di venue tidak terpancing emosi di lapangan," tuturnya.

 

Kompas TV Atlet Polo Air PON Jabar Saling Pukul

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com