Asuransi untuk Petani, Cukup Bayar Premi Rp 36.000

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Sebanyak 1.803 petani di Banyuwangi telah mengikuti Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) untuk melindungi hasil taninya.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, Pemkab Banyuwangi mendukung program tersebut dengan membantu sosialisasi kepada petani sehingga pelaksanaannya tepat sasaran.

"Pemerintah akan menjamin kesejahteraan petani jika gagal panen akibat banjir, kekeringan, dan serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) dan ini menguntungkan petani," ungkapnya, Senin (19/9/2016).

Untuk mengikuti program asuransi yang digelar Kementerian Pertanian dengan menggandeng perusahaan asuransi BUMN ini, petani pemilik maupun penggarap harus memiliki lahan maksimal seluas 2 hektar dan membayar premi sebesar Rp 180.000 per hektar per musim tanam.

Namun, karena ada subsidi 80 persen atau Rp 144.000 dari pemerintah, petani cukup membayar Rp 36.000 per hektar per musim tanam.

"Preminya cukup murah namun manfaatnya sangat besar. Coba bayangkan, mereka cukup membayar Rp 36.000 per hektar untuk sekali musim tanam dan jangan menggunakan jasa orang ketiga atau calo untuk ngurus cukup pendamping dari petugas dinas,” ucap Anas.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Banyuwangi, Ikrori Hutando, menjelaskan Kementerian Pertanian menargetkan jangkauan AUTP pada tahun 2016 di Banyuwangi seluas 9.978 hektar, sedangkan realisasi AUTP hingga September 2016 seluas 1.020,53 hektar.

"Untuk luasan yang sudah ter-cover asuransi sudah 13 kecamatan dengan 75 kelompok tani dengan jumlah petani sebanyak 1.803 orang," tuturnya.