Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Rob Kembali Genangi Jalan Pantura Semarang, Tingginya 40-50 Cm

Kompas.com - 16/09/2016, 12:13 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Banjir rob di Kota Semarang, Jawa Tengah kembali terjadi pada Jumat (16/9/2016) pagi hingga siang ini. Tingginya mencapai 40-50 cm.

Berdasarkan pantauan, ada beberapa titik genangan di mana air rob terlihat tinggi. Dari jalan Pantai Utara Kaligawe dari arah Demak menuju Kota Semarang, genangan rob terjadi setelah perlintasan lampu merah Genuk hingga depan Mapolsek Genuk.

Genangan air rob juga terjadi di beberapa titik di jalur utama, hingga di bawah kolong flyover jalan tol. Ketinggian di jalan mencapai lutut orang dewasa.

Akibat banjir rob, volume kendaraan menumpuk hingga menimbulkan antrean panjang hingga di wilayah Kecamatan Sayung, Demak. Kemudian, jalur akses utama menuju wilayah Kota juga tergenang air laut cukup dalam.

Beberapa pengendara motor bahkan menuntun sepeda motornya karena tidak bisa berjalan di atas air.

Ada dua titik utama yang digenangi air cukup dalam, keduanya berada di titik sebelum pintu perlintasan kereta api. Hal yang sama juga terjadi di arah sebaliknya, yaitu dari Kota Semarang menuju Surabaya.

Dari arah kota, genangan terlihat setelah pintu perlintasan kereta api hingga di kolong flyover. Jalur Pantura menuju Surabaya juga terkena rob, terutama di pintu masuk terminal Terboyo, dan pintu masuk kawasan Industri Terboyo.

Di titik terakhir, air rob membuat mobil mogok. Rob di jalur itu juga membuat antrean kendaraan berbaris panjang hingga jalan arteri Yos Sudarso.

Menurut Prabowo, warga setempat, air rob sudah terjadi pada pagi hari. Namun untuk hari Jumat volume air berbeda dari biasanya. Selain jalan, beberapa jalanan masuk ke rumah penduduk juga dilanda banjir rob.

“Hari ini robnya paling tinggi, hari Minggu kemarin juga. Jalan masuk ke rumah juga terendam, banyaklah titiknya,” kata dia di lapangan.

Terkait penanganan rob, menurut dia, tidak ada upaya serius dari pemerintah. Upaya membuat tanggul laut sudah tidak lagi dilakukan.

Beberapa kantong-kantong sisa untuk membuat tanggul darurat juga masih berserakan di pinggir jalan. Pompa air yang digunakan untuk menyedot air tak tampak.

“Tidak ada penangananya. Ya dibiarkan kayak gini saja,” kata dia.

Kendati demikian, tampak juga petugas kebersihan dari Dinas Pengendalian Sumber Daya Air Pemerintah Kota Semarang terlihat membersihkan saluran air. Ada dua truk dengan delapan pegawai yang membersihkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com