Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Warga Belanda Berminat Ikut Lomba Menangkap Buaya di NTT

Kompas.com - 15/09/2016, 17:32 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Informasi tentang perlombaan tangkap buaya yang digelar oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sampai juga ke telinga warga negara asing.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT Marius Ardu Jelamu kepada Kompas.com, Kamis (15/9/2016), mengatakan, warga negara asing yang akan mendaftar untuk ikut lomba itu yakni wisatawan asing asal Belanda yang saat ini berada di Singapura.

“Setelah pemberitaan tentang lomba tangkap buaya ini ramai diberitakan di media, saya lalu ditelepon oleh salah seorang wisatawan dari Belanda yang menaruh minatnya untuk ikut lomba itu. Saya lalu mempersilakan dia untuk datang ke Kupang dan saya sarankan mereka membentuk tim. Saya juga tanya ke dia dapat nomor telepon saya dari mana lalu dia jawab dari Kementerian Pariwisata,” kata Marius.

Bukan hanya Singapura, lanjut Marius, informasi terkait lomba unik ini pun menyebar ke negara lainnya. Ia mengaku ditelepon oleh Stasiun Radio asal Australia dan Perancis yang memiliki jaringan lebih dari 100 negara.

“Untuk wisatawan asal Belanda itu berencana datang ke Kupang sekitar satu atau dua pekan ke depan sehingga kita masih menunggu,” ucapnya.

Baca juga: Dua Tim Daftar Lomba Tangkap Buaya di Kupang

Menurut Marius, kompetisi ini juga salah satu bentuk promosi. Reaksi dari negara-negara lain itu tentunya menarik, karena sifatnya unik sehingga mereka ingin berpartisipasi.

“Artinya kepentingan kita yakni soal promosi itu menarik minat orang dan saya juga sudah kirimkan foto ke wisatawan asing yang akan datang itu, lokasi Pantai Lasiana dan Teluk Kupang dan juga gambar buaya yang pernah memangsa warga yang kemudian ditangkap dan dibawa ke Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA),” ujarnya.

Lomba ini digelar karena banyak buaya berkeliaran di sekitar lokasi obyek wisata pantai di Kota Kupang. Keberadaan satwa buas tersebut membuat resah wisatawan maupun nelayan setempat.

"Saya tidak mau kalau perairan kita, khususnya di Pantai Lasiana sampai Teluk Kupang, itu banyak buaya yang berkeliaran," kata Marius.

Menurut dia, reptil itu telah mengganggu anak-anak untuk mandi. Wisatawan pantai juga waswas dan hati-hati karena pantai tidak aman.

Setiap orang diperkenankan menangkap buaya dengan catatan tidak menangkap di sarangnya, tetapi yang berkeliaran di pantai. Buaya yang ditangkap harus dalam keadaan hidup. Hadiah Rp 5 juta menanti para penangkap buaya. Marius juga mengatur soal asuransi bagi para penangkap buaya.

Baca juga: Ada Lomba Tangkap Buaya Hidup di NTT, Hadiahnya Rp 5 Juta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com