Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Terluka Diduga Kena Serpihan Bom, Ini Respons Dandim Situbondo

Kompas.com - 15/09/2016, 13:59 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

SITUBONDO, KOMPAS.com - Komandan Distrik Militer (Dandim) 0823 Situbondo Letkol Inf. Ashari membenarkan bahwa Paito (56), warga Dusun Suparseh, Desa Wringin Anom, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo, yang terluka di bagian punggung karena diduga kena serpihan bom sedang berada dekat dengan lokasi latihan Armada Jaya TNI Angkatan Laut Tahun 2016.

"Korban memang berada di wilayah Banongan. Tapi kan wilayah Banongan itu kan luas dan tidak mungkin kami pagari satu per satu," ujarnya, Kamis (15/9/2016).

Dia juga mengatakan bahwa pihaknya sudah menginformasikan kepada warga sekitar terkait kegiatan tersebut, termasuk wilayah yang tidak boleh dimasuki warga.

"Bukan berarti kami kecolongan dan untuk memastikan apakah benar-benar terkena sepihan masih harus dicek dulu. Sekarang fokus dulu pada Pak Paito," ucapnya.

Sementara itu, Muji, kerabat Paito (56), mengatakan bahwa Paito yang sedang mencari rumput di wilayah Banongan pulang pada sekitar pukul 10.00 dan meminta kepada anaknya untuk melihat punggungnya yang terasa panas dan sakit.

"Saat dilihat, ada luka terus ada serpihan kecil seperti besi di punggungnya juga berdarah," tuturnya.

(Baca juga: Diduga Terkena Serpihan Bom, Warga Terluka Saat Cari Rumput)

Muji menambahkan, saat pulang dari mencari rumput di wilayah Banongan, Paito mengendarai sendiri sepeda motornya.

Oleh keluarga, Paito kemudian dibawa ke RSUD Asembagus Kabupaten Situbondo kemudian dipindahkan ke RSUD Dr Abdoer Rahem Situbondo untuk penanganan intensif.

Wilayah Pantai Banongan Kabupaten Situbondo dijadikan wilayah pendaratan pasukan amfibi yang melibatkan 7.500 prajurit. Ada atraksi bom dan tembakan selama pendaratan pasukan amfibi yang disaksikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com