Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Anggota Kelompok Santoso Ditemukan Tewas Terseret Arus Sungai

Kompas.com - 14/09/2016, 18:59 WIB
Erna Dwi Lidiawati

Penulis

PALU, KOMPAS.com – Selain menangkap Basri alias Bagong dan istrinya, Nurmi binti Usman alias Oma, Tim Satgas Tinombala juga menemukan mayat lelaki yang terbawa arus sungai Puna, Dusun Gantinadi, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

Mayat laki-laki tersebut diduga merupakan anggota kelompok Santoso yang diketahui bernama Andika. Jenazah Andika saat ini sudah berada di ruang Instalasi Forensik RS Bhayangkara Palu.

Baca juga: Satgas Gabungan Menangkap Basri, Pimpinan Kelompok Santoso

Jenazah Andika tiba di RS Bhayangkara Palu bersama DPO Basri alias Bagong. Menurut keterangan Kabid Humas Polda Sulteng Hari Suprapto, mayat Andika ditemukan oleh Satgas Tinombala sekitar pukul 09.00 Wita. Jenazah kemudian dievakuasi dan dibawa ke Polsek Poso Pesisir Selatan.

“Mayat tersebut ditemukan mengenakan kaos lengan panjang warna hitam dan celana panjang biru dongker. Dan, ditemukan bom lontong dalam rompi yang dikenakan,” kata Hari, Rabu (14/9/2016).

Kondisi mayat, kata Hari, diperkirakan belum lama hanyut, karena semua anggota tubuh masih lengkap dan belum terjadi pembengkakan.

Saat ini, tim Inafis Satgas Tinombala masih terus melakukan proses identifikasi awal. Sedangkan identifikasi lengkap akan dipastikan menunggu hasil tim DVI yang akan bekerja untuk proses identifikasi.

Sementara saat ini jumlah DPO kelompok Santoso yang tersisa tinggal 12 orang lagi. Dugaan sementara mayat Andika ini hanyut terbawa derasnya arus sungai Puna saat akan menyeberang bersama Basri, Nurmi dan Sobron.

“Andika diduga tewas terbentur batu saat terseret derasnya sungai Puna, ketika hendak menyeberang. Basri dan istrinya Nurmi berhasil kita tangkap, sementara Sobron melarikan diri dan saat ini sedang dilakukan pengejaran,” jelas Hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com