Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Hari Terpisah, Dua Haji Asal Kendari Ditemukan dalam Keadaan Dehidrasi

Kompas.com - 14/09/2016, 16:43 WIB
Kiki Andi Pati

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com — Anis Yulianti, istri dari Wijayanti Kromosumito (55), salah satu anggota jemaah haji asal Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), warga Jalan Taman Surapati Kendari, mulai khawatir dengan keberadaan suaminya.

Pasalnya, memasuki hari keenam, suaminya bersama satu anggota jemaah haji lainnya yang memisahkan diri belum juga kembali ke rombongan kloter 19 di Mekkah.

Wijayanti Kromosumito dan Suardi Muhammad Jaffar (37) meninggalkan rombongan untuk mengikuti tarwiyah atau masiyan, sementara semua kloter sepakat melarang jemaah haji melaksanakan kegiatan tersebut.

Perjalanan melaksanakan ibadah itu dari Mekkah menuju kota Mina berjarak tujuh kilometer. Anis baru mengetahui suaminya terpisah dari rombongan melalui media.

Sementara itu, Wijayanto sudah terpisah dari rombongan sejak tanggal 9 September lalu. Pemberitahuan resmi dari Kantor Kementerian Agama Sultra belum diterima keluarga.

"Anak saya langung mencoba menghubungi ayah yang berada di Mekkah, tetapi sulit ditembus. Kami sangat berharap agar orangtua kami segera ditemukan dengan keadaan selamat dan sehat," tutur Anis, Rabu (14/9/2016).

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian (Kakanwil) Agama Sultra, Mohammad Ali Irfan, mengatakan, pihaknya telah mengerahkan ketua rombongan kloter 19 dan sektor 8 Mekkah untuk mencari kedua anggota jemaah haji yang memisahkan dirinya.

"Kami sudah melarang untuk memisahkan diri dari rombongan, tetapi tetap melakukannya dengan menulis surat pernyataan yang disimpan dalam kamar mereka pada tanggal 9 September lalu," kata Ali Irfan.

Meski begitu, pihaknya telah menerima informasi bahwa kedua haji asal Kendari itu sudah berkumpul kembali bersama rombongan. Keduanya dalam keadaan letih dan dehidrasi, tetapi sudah mendapat perawatan dari tim medis.

"Keduanya melakukan tarwiyah karena keyakinan bahwa jika tidak melaksanakan, maka ibadahnya tidak afdal. Mereka juga meyakini, melaksanakan tarwiyah bisa mendapatkan pahala yang berlipat," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com