Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sapi-sapi di TPA Semarang "Ganggu" Rencana Proyek Listrik Tenaga Sampah

Kompas.com - 14/09/2016, 16:10 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Keberadaan ribuan sapi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang, Kota Semarang, dinilai mengganggu rencana pendirian pembangkit listrik tenaga sampah (PLTS).

Sapi-sapi yang tiap hari memakan sampah di TPA Jatibarang itu diminta dipindahkan ke tempat lain.

Pemindahan sapi ke lokasi lain bagian dari salah satu permintaan Pemerintah Denmark agar proyek PLTS bisa segera dibangun.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Semarang Ulfi Imran Basuki mengatakan, keberadaan sapi di TPA akan dipindahkan ke area lain, namun masih dalam kompleks TPA. Dia memastikan, sapi yang dipindahkan tidak akan kembali, apalagi mengganggu jalannya proyek.

"Sapi-sapi yang makan sampah akan dilokalisir di lokasi bawah TPA. Luas TPA 46 hektar, nanti ditaruh di wilayah dekat sungai," ujar Ulfi, Rabu (14/9/2016).

Pemerintah Kota Semarang turut mendapat alokasi bantuan hibah untuk pembangunan proyek pembangkit listrik tenaga sampah dari Pemerintah Negara Denmark. Kota Semarang mendapat kucuran hibah DKK 24.750.000 atau setara Rp 49,5 miliar.

Hibah diperuntukkan pembangunan proyek pengumpulan dan pembakaran gas metana dari Tempat Pembuangan Akhir Jatibarang. Gas metana dari sampah akan digunakan untuk PLTS berkapasitas 1,3 megawatt.

Jaringan listrik dari gas metana nantinya akan disalurkan ke jaringan PLN. Namun terkait saluran ke PLN membutuhkan payung hukum lain.

Wakil Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu mengatakan, penyaluran gas metana ke PLN belum ada ketentuan hukumnya. Oleh karena itu, Pemkot Semarang beserta kalangan dewan sedang menggodok aturan agar ada kepastian hukum.

"Perda akan jadi akhir tahun ini. Karena ini menyangkut kerja sama dengan PLN, business to business," ujar perempuan yang akrab dipanggil Ita ini.

Denmark sendiri ikut bergerak cepat merealisasikan proyek lingkungan di Semarang. Dalam kunjungan di Semarang, mereka menyertakan tim teknis untuk melakukan rapat teknik dengan instansi terkait.

Tim itu nantinya juga membuat desain dan konsep lain, sehingga proyek diharapkan berjalan lebih cepat. Proyek PLTA hibah dari Denmark akan dituntaskan tahun 2018, serta tidak ada kesempatan perpanjangan pembangunan proyek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com