Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Tantang Wali Kota Makasar Bikin Gerakan Berbagi Buku untuk Tunanetra

Kompas.com - 14/09/2016, 12:46 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil memilih Kota Makassar sebagai lanjutan "Gerakan Berbagi Buku untuk Tuna Netra".

Dia pun menantang Wali Kota Makasar Danny Pomanto untuk membuat kegiatan yang lebih meriah dibandingkan di Bandung.

Tantangan itu merupakan gerakan sosial estafet yang digagas oleh Yayasan Mitra Netra. Sebelumnya, Ridwan ditantang oleh Wali Kota Bogor Bima Arya untuk menggelar kegiatan menulis ulang buku populer untuk diubah ke dalam buku elektronik dan braile.

Tantangan Bima Arya pun dijawab Ridwan dengan menggaet 1.000 relawan dari kalangan pelajar untuk membuat buku bagi tunanetra.

"Saya menantang Wali Kota Makassar Danny Pomanto. Harusnya bisa memecahkan rekor Bandung," ucap Emil, sapaan akrabnya, di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Rabu (14/9/2016).

Baca juga: Ridwan Kamil Ajak Pelajar Buat Buku untuk Penyandang Tunanetra

Kenapa tidak memilih Surabaya atau Jakarta ?

"Pertimbangan saya menantang wali kota Makassar supaya lompatan pemerataannya lebih jauh terasa. Kalau masih di pulau Jawa gemanya masih di situ-situ saja, jadi inginnya heboh juga di wilayah timur," lanjut Emil.

Emil pun berniat membuat gerakan serupa di lingkungan Kota Bandung. Menurut dia, konversi buku untuk tunanetra itu bisa menjadi gerakan masif di Kota Kembang.

"Saya lagi mikir ini agar tidak hanya sesaat, karena warga Bandung mudah banget berbagi. Kita kan punya ratusan ribu anak sekolah, ini baru 1.300 kalau kita rutinkan bukunya akan sangat bermanfaat nantinya," ucap dia.

Sementara itu, Pembina Yayasan Mitra Netra Anita Chairul Tanjung menjelaskan, ketersediaan buku bagi tunanetra sangat terbatas. Dari 30.000 buku yang terbit di Indonesia setiap tahunnya, hanya 2.800 buku braile dan 2.500 buku audio yang tersedia untuk tunanetra.

Kondisi tersebut tak sebanding dengan penyandang tunanetra yang mencapai 3,5 juta jiwa. Sebab itu, ia menilai gerakan ini sangat perlu untuk membantu para penyandang tunanetra mengakses pengetahuan lebih banyak lagi melalui buku.

"Pengetahuan merupakan hak semua orang termasuk penyandang tunanetra. Dengan gerakan ini kami ingin membantu memenuhi hak-hak itu. Kami terus mengajak pemda, pengusaha, penulis untuk sama-sama saling bahu-membahu memfasilitasi buku untuk tunanetra," kata Anita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com